Ahad 12 Sep 2021 15:04 WIB

Sudah Siap Hidup Bersama Covid-19?

Dunia mulai menyiapkan proses transisi pandemi ke endemi.

Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Ar Rafi, Jalan Sekejati, Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (8/9).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Ar Rafi, Jalan Sekejati, Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (8/9).

Oleh : Nora Azizah, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang mungkin bertanya-tanya, kapan pandemi Covid-19 berakhir. Pasalnya, hingga kini, tidak ada satupun pakar yang bisa menegaskan akhir dari pandemi Covid-19.

Beberapa pakar hanya memprediksi bahwa manusia akan kembali hidup 'normal' dalam waktu dekat. Ada yang memprediksi akhir tahun ini, hingga awal dan pertengahan tahun depan.

Para ahli juga menyebutkan akhir pandemi akan berakhir setelah tercipta herd immunity. Pakar terus mendorong imunisasi agar segera menciptakan kekebalan kelompok.

Saat ini, kasus aktif Covid-19 mungkin mulai melandai, termasuk di Indonesia. Sebagian orang merasa Covid-19 akan segera berakhir, atau tidak lagi terlalu merasa khawatir.

Namun, kemunculan Covid-19 Mu sebagai varian baru cukup membuat kekhawatiran muncul lagi. Manusia kembali dibuat bingung dengan keberadaan virus Covid-19 yang cepat bermutasi. Pertanyaan, 'kapan pandemi ini berakhir' muncul lagi.

Kecepatan virus bermutasi tampaknya menjadi hal yang disorot dunia sains. Belum lagi, sebagian penelitian menyebutkan mutasi virus baru 'lebih pintar' menghindar dari antibodi. Hal ini pula yang membuat vaksin terus dikembangkan.

Persoalan ini pula yang membuat para ahli di dunia enggan menyatakan akhir dari pandemi. Banyak sudah ahli epidemiolog dan pakar virus dunia menyatakan virus Covid-19 akan terus ada. Virus ini akan terus berkembang, seperti influenza, dan manusia akan hidup berdampingan dengan Covid-19.

Vaksin yang ada saat ini tidak bisa membasmi virus. Tak hanya itu, virus Covid-19 sudah dinyatakan tak bisa dihilangkan, dan manusia akan hidup selamanya dengan Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan pandemi Covid-19 menjadi endemi, yakni manusia akan terus hidup bersama virus ini. Negara-negara di dunia diminta sudah harus siap bertransisi dari pandemi ke endemi.

Di Asia, Singapura sudah lebih dulu menyatakan siap hidup bersama Covid-19. Vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan pada lebih dari separuh populasi di Singapura membuat negara ini kian siap.

Menyusul Singapura, Malaysia juga menyatakan bahwa Oktober mendatang akan menjadi waktu endemi. Malaysia sudah meminta warganya untuk siap hidup bersama Covid-19.

Bagi Malaysia, Covid-19 akan menjadi penyakit layaknya demam berdarah atau malaria. Meski penyakit ini tetap ada tetapi dengan kasus yang sangat rendah.

Indonesia kini juga mulai mempersiapkan masa transisi Covid-19 dari pandemi ke endemi. Meski belum ditetapkan, Indonesia akan memulai peralihan dengan menerapkan gaya hidup baru agar bisa berdampingan dengan Covid-19.

Meski endemi belum ditetapkan, tak sedikit masyarakat di Indonesia yang sudah mulai 'menikmati' hidup di tengah Covid-19. Tak sedikit warga yang sudah tak lagi pakai masker, bahkan tidak takut lagi berjabat tangan dan berkumpul.

Tak hanya itu, restoran atau kafe yang mulai dibuka, kini tak lagi sepi. Menyantap makanan di restoran seolah tak lagi 'menakutkan'.

Pasar tradisional juga kian ramai, begitu pula supermarket. Bahkan, sebagian orang sudah mulai berani berwisata. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang sudah mempersiapkan liburan akhir tahun ini.

Vaksinasi yang juga kian gencar menandakan masyarakat sudah lebih siap hidup dengan Covid-19. Jadi, apakah anda sudah siap hidup bersama Covid-19?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement