Ahad 12 Sep 2021 14:38 WIB

21 Perusahaan RI Ikut China-ASEAN Expo di Nanning

Perusahaan RI dan China meneken kerja sama produksi gelatin halal.

Paviliun Indonesia dibuka dalam China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-18 di Kota Nanning, China, Jumat (10/9).
Foto: Dokumentasi KJRI Guangzhou
Paviliun Indonesia dibuka dalam China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-18 di Kota Nanning, China, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Sebanyak 21 perusahaan Indonesia yang memiliki distributor di China berpartisipasi dalam  China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-18 di Kota Nanning, Provinsi Guangxi, China. Salah satu kesepakatan bisnis yang berhasil dirampungkan adalah penandatanganan kerja sama produksi gelatin halal.

Kerja sama produksi gelatian halal itu terjalin antara Gansu AminBio Halal Gelatin dan PT Makmur Berkah Gelatin Halal. Kerja sama ini  benrilai 30 juta dolar AS. Penandatanganan itu disaksikan  wakil gubernur Provinsi Gansu, Wakil Dubes RI Dino R Kusnadi, serta Fungsi Ekonomi KJRI Guangzhou.

Menurut keterangan tertulis KJRI Guangzhou yang diterima Republika, Ahad (12/9), CAEXPO digelar hingga Senin (13/9). Produk–produk Indonesia kali ini ditampilkan di Paviiun Indonesia yang dibuka Jumat (10/9) lalu. 

Partisipasi Indonesia tahun ini disiapkan melalui kolaborasi Konsulat Jendera RI (KJRI) Guangzhou, KJRI Shanghai, dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Beijing, serta dengan dukungan penuh Kementerian Perdagangan RI. 

Produk-produk unggulan RI yang ditampilkan seperti sarang burung walet, makanan dan minuman, perhiasan hingga furniture berhasil menarik minat masyarakat lokal untuk membeli dan melakukan transaksi.

Pembukaan Paviliun Indonesia oleh Wakil Dubes Dino R Kusnadi, dimeriahkan pertunjukkan seni tari yang dibawakan sanggar tari dari Kota Yingde. Sanggar tari Yingde beranggotakan generasi kedua Guiqiao (returned overseas Chinese) yang dulu pernah tinggal di Indonesia tetapi hingga kini masih terus melestarikan budaya Indonesia walau sudah menetap di China. 

Seluruh penari merupakan warga lokal China. Mereka mampu menarikan 15 tarian tradisional, mulai dari Tari Yamkorambe asal Papua, Tari Badinding asal Sumatra Barat, hingga Tari Jengger asal Bali. Kiprah Sanggar Tari Yingde juga telah dikenal luas oleh masyarakat di dalam maupun luar China.

Tampilkan kolaborasi apik sanggar tari Yingde dengan kelompok seni gamelan dari Guangxi di acara pembukaan telah memukau ratusan pengunjung yang memadai Paviliun Indonesia. 

Penampilan gamelan juga terbilang unik karena seluruh pemain merupakan mahasiswa S2 dari Universitas Seni Guangxi yang tertarik pada musik gamelan. Mereka belajar secara tekun dan berlatih dibawah binaan Rendy, dosen seni asal Bandung. Alat musik gamelan yang dipakai merupakan koleksi Museum Seni Guangxi, yang secara khusus dipinjamkan untuk kegiatan pembukaan Paviliun Indonesia.

Ketatnya protokol kesehatan untuk masuk ke area CAEXPO tidak mengurangi animo masyarakat dan pengusaha setempat untuk berkunjung ke Paviliun Indonesia. Pada acara Pembukaan, pengunjung antre untuk berfoto dan wawancara bersama para pelaku seni, kunjungan ke booth produk Indonesia, hingga diskusi bisnis yang terjadi silih berganti di ruang pertemuan "one on one" paviliun.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement