Sabtu 11 Sep 2021 18:18 WIB

Petugas Periksa 1.086 Kendaraan Masuk Puncak

Pemberlakuan ganjil genap menurunkan jumlah kepadatan kendaraan menuju Puncak.

Sejumlah kendaraan dengan tujuan jalur wisata Puncak terjebak kemacetan di Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021). Kepadatan kendaraan tersebut terjadi imbas dari pemberlakuan sistem ganjil genap memasuki kawasan wisata Puncak Bogor.
Foto: ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Sejumlah kendaraan dengan tujuan jalur wisata Puncak terjebak kemacetan di Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021). Kepadatan kendaraan tersebut terjadi imbas dari pemberlakuan sistem ganjil genap memasuki kawasan wisata Puncak Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Petugas gabungan Polri/TNI, Dishub, dan Satpol PP telah memeriksa sedikitnya 1.086 kendaraan yang memasuki kawasan Puncak, dari Jakarta maupun Cianjur. Kendaraan diperiksa pada pemberlakuan ganjil genap, Sabtu (11/9), sejak pagi hingga sore.

"Dari 1.086 kendaraan yang diperiksa, ada 758 kendaraan diputarbalikkan karena plat nomor kendaraan tidak sesuai tanggal," kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata di titik penyekatan Simpang Gadog, Bogor.

Baca Juga

AKP Dicky menyebut, dari pelanggaran yang terjadi, tiga diantaranya adalah modus menggunakan plat nomor palsu. "Kendaraan-kendaraan bernomor palsu, sudah kami tindak," katanya.

Dalam rangka menekan angka pelanggaran ganjil genap yang diharapkan berdampak pada penurunan penularan Covid-19, petugas gabungan memberlakukan rekayasa lalu lintas satu jalur ke bawah arah Jakarta dari Cianjur selama tiga jam sejak pukul 12.00 WIB. "Sekarang sudah lancar kembali dua arah dan kami akan terus lakukan satu jalur jika diperlukan berbarengan pemberlakuan ganjil genap 24 jam," katanya.

Dikatakan pula oleh AKP Dicky bahwa petugas telah membagi dua wilayah penyekatan di Sentul dan Puncak untuk menyeleksi kendaraan yang masuk lewat jalur alternatif. Sejauh ini, katanya, pemberlakuan ganjil genap telah menurunkan jumlah kepadatan kendaraan menuju Puncak Bogor.

"Jumlah kendaraan menurun, karena gencar sosialisasi. Selain itu juga penindakan-penindakan yang dilakukan secara masif akan berdampak pada penurunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement