Sabtu 11 Sep 2021 14:10 WIB

Tesla Bisa Rugi Rp 38 T Gara-Gara Fitur FSD Sering Trouble

Fitur FSD Tesla pertama diluncurkan tahun 2016.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Tesla
Foto: EPA
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Saat ini, Tesla sedang  menghadapi investigasi soal fitur autopilot. Karena, fitur itu telah beberapa kali terlibat dalam sebuah kecelakaan.

Dikutip dari Drive pada Jumat (10/9), seluruh rangkaian kejadian kecelakaan itu pun berpotensi berpengaruh terhadap pengembangan fitur full self driving (FSD).

Baca Juga

Oleh karena itu, Tesla berpotensi akan mengalami kerugian yang cukup besar. Mengingat, sejumlah konsumen telah membayar untuk dapat menikmati firut FSD tersebut.

Artinya, Tesla nanti perlu melakukan refund kepada 350 ribu konsumen. Diperkirakan, total refund itu nilainya mencapai 2,7 miliar dolar AS tau setara Rp 38,4 triliun. .

Opsi soal fitur FSD ini telah diluncurkan oleh Tesla pada 2016. Para konsumen pun bisa menikmati opsi itu dengan membayar sejumlah biaya tambahan saat melakukan pembelian.

Tapi, konsumen baru bisa menikmati fitur itu setelah FSD benar-benar dianggap siap. Oleh karena itu, hambatan soal fitur FSD yang dihadapi saat ini pun membuat Tesla terancam harus mengembalikan biaya tersebut kepada konsumen.

Autonomous Driving Expert dari University of New South Wales, Toby Walsh mengatakan, FSD hanya akan bekerja secara optimal jika menerapkan teknologi Lidar (laser imaging, detection and ranging).

Tapi, Tesla memutuskan untuk tak menggunakan teknologi itu. Menurutnya, mungkin hal itu dilakukan demi menekan harga. Hanya saja, Tesla harus menyadari bahwa keselamatan berkendara adalah hal yang harus diutamakan.

"Jika saya telah membeli Tesla dengan fitur FSD, saya ingin uang saya kembali sekarang," kata Toby Walsh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement