Jumat 10 Sep 2021 22:11 WIB

India Terima Dukungan dari Industri Pertahanan Australia

India berkomitmen untuk meningkatkan kemitraan yang kuat dengan Australia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara paramiliter India berpatroli saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Rabu (7/8).
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Tentara paramiliter India berpatroli saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Rabu (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI -- India mendorong investasi dari industri pertahanan Australia pada Jumat (10/9).  Kedua negara membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan pertahanan dan bekerja sama dalam keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan ada peluang untuk pengembangan bersama dan produksi teknologi pertahanan yang muncul dan dukungan logistik timbal balik. "India berkomitmen untuk meningkatkan kemitraan yang kuat dengan Australia untuk keamanan dan pertumbuhan seluruh kawasan," katanya setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton yang sedang berkunjung.

Baca Juga

Dutton mengatakan kedua negara telah memanfaatkan momentum untuk mendorong kemajuan yang lebih besar antara pasukan pertahanan mereka. "Kepemimpinan India adalah inti dari strategi Indo-Pasifik Australia adalah kepentingan kedaulatan kita berdua untuk menyelaraskan strategi, kemampuan, dan sumber daya kita," katanya.

Kedua pihak, menurut Dutton, bekerja untuk meningkatkan posisi Australia di kawasan Samudra Hindia dengan meningkatkan kerja sama angkatan udara, keterlibatan maritim, dan latihan.

Dutton dan Menteri Luar Negeri Marise Payne mengadakan pembicaraan bersama dengan rekan-rekan India untuk membahas keamanan ekonomi, keamanan siber, iklim, teknologi kritis dan rantai pasokan, pada Sabtu (11/9). Pertemuan antara India dan Australia berlangsung saat pasukan maritim mereka berpartisipasi dalam latihan MALABAR 2021 di Laut Filipina.

Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Australia mengunjungi Indonesia, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kunjungan ini untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik, wilayah dengan ketegangan meningkat dengan Cina.

Amerika Serikat, India, Jepang, dan Australia membentuk empat negara Indo-Pasifik yang dikenal sebagai Quad, yang dipandang sebagai penyeimbang bagi China. Beijing menyebut Quad sebagai upaya untuk menahan ambisinya.

India merupakan pembeli utama peralatan militeril dan  sangat bergantung pada bekas Uni Soviet selama Perang Dingin. Namun, telah mendiversifikasi pembeliannya dengan memilih peralatan Amerika Serikat juga. Dwina Agustin /ap

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement