Jumat 10 Sep 2021 18:43 WIB

Lepas Tukik Tandai Dibukanya Destinasi Wisata Banyuwangi

Pelaku wisata dan pengelola destinasi diminta menaati peraturan dan prokes.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Tukik dilepasliarkan di Pantai Cemara, Banyuwangi.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Tukik dilepasliarkan di Pantai Cemara, Banyuwangi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pariwisata Banyuwangi resmi dibuka kembali mulai Jumat (10/9). Hal itu ditandai dengan pelepasan tukik (anak penyu) di Pantai Cemara oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama para pelaku wisata.

Menurut Ipuk, melepas tukik memiliki filosofi kebebasan tapi penuh perjuangan. Pariwisata memang telah dibuka kembali tapi semua harus tetap dikendalikan. "Pembatasan jumlah pengunjung, aturan vaksin dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan disiplin prokes menjadi yang utama,” kata Ipuk.

Ipuk kembali mengingatkan agar para pelaku wisata dan pengelola destinasi untuk benar-benar menaati peraturan dan protokol kesehatan. Sebab, kunci keberhasilannya ada pada disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menaati peraturan. Jika lengah dan tidak disiplin, maka akan merugi karena bisa terjadi lonjakan Covid-19.

Meskipun sudah dibuka, kegiatan wisata di Banyuwangi akan dievaluasi setiap pekannya. Bila ada pengelola destinasi wisata yang tidak disiplin menerapkan peraturan, akan dievaluasi.

Adapun mengenai tingkat vaksinasi, sudah lebih dari 90 persen pengelola wisata divaksin. Ipuk meminta masalah tersebut dituntaskan dalam waktu dekat ini. "Kecuali yang memang karena alasan kesehatan belum bisa divaksin,” kata dia.

Ketua Asosiasi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Banyuwangi, Abdul Aziz, mengaku siap menerapkan disiplin protokol kesehatan demi melindungi semua pengunjung dan pengelola wisata. Mereka juga siap menggunakan aplikasi PeduliLindungi sesuai rekomendasi pemerintah. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 ke depannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, tidak semua destinasi dibuka. Untuk sementara terdapat 15 destinasi yang dibuka dari 64 destinasi yang ada di Banyuwangi. Penentuan ini berdasarkan hasil survei dari teman-teman asosiasi.

Menurut Bramuda, 15 destinasi yang diizinkan beroperasi merupakan wisata alam. Beberapa di antaranya seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, Alas Purwo, Sukomade dan Grand Watudodol. Kemudian juga destinasi Desa Wisata Tamansari, Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, Pantai Cemara, Pantai Mustika, Teluk Hijau, dan lainnya.

"Untuk wisata kolam renang berdasarkan instruksi dari pusat, di Level 2 masih belum diperbolehkan untuk dibuka," jelas Bramuda.

Berdasarkan hasil rakor, pariwisata Banyuwangi dibuka kembali dengan berbagai ketentuan. Kapasitas pengunjung di destinasi wisata hanya 25 persen dan para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi wisata juga harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode/menunjukan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sabagai syarat masuk destinasi wisata.

Bramuda mengatakan, pariwisata Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan quality tourism bukan mass tourism. Sebab itu, akan lebih dioptimalkan untuk menjual paket wisata dengan tiket terusan ke berbagai destinasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement