Sabtu 11 Sep 2021 04:45 WIB

UNS Gelar Pameran Javanologi Internasional secara Virtual

PUI Javanologi akan menghadirkan produk-produk dari 26 UMKM yang ada di Solo Raya

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Gerbang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).
Foto: Dok UNS
Gerbang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan mengadakan Internasional talkshow dan Javanologi Virtual Exhibition 2021 secara virtual pada Selasa (14/9) pekan depan. Acara yang menggandeng pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) tersebut mengambil tema Nunggak Semi: Geliat UMKM Solo Raya Pasca Pandemi.

PUI Javanologi UNS akan menghadirkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Rektor UNS, Jamal Wiwoho untuk memberikan sambutan pembukaan. Selain itu, akan hadir pula pembicara dari enam Kedutaan Besar RI dari berbagai negara. Mereka yakni Mochamad Rizki Safari (KBRI New Delhi, India), HE Mayerfas (Duta Besar RI untuk Belanda), Julang Pujianto (Duta Besar RI untuk Suriname), Salman Al Farisi (Duta Besar RI untuk Afrika Selatan), Hendra Satya Pramana (Konsul Jenderal RI di Noumea, Kaledonia Baru), dan Deny W Kurnia (Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, China).

Kepala PUI Javanologi UNS, Sahid Teguh Widodo mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada banyak aspek, salah satunya UMKM. Melalui tema tersebut, dia meyakini pascapandemi ini seluruh UMKM dapat bangkit kembali.

"Dalam khazanah Jawa, tunggak semi bisa diartikan sebagai upaya untuk terus menumbuhkembangkan peradaban. Tanpa menghilangkan tunggak atau nilai dasar Jawa yang dinamis. Tunggak adalah batang pohon yang telah ditebang. Meski sudah ditebang, tunggak tersebut terus bersemi tiada henti jika dirawat dan diairi dengan kreativitas inovatif masyarakatnya," terang Sahid seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (10/9).

Dalam acara tersebut nantinya, PUI Javanologi akan menghadirkan produk-produk dari 26 UMKM yang ada di Solo Raya. Usaha tersebut antara lain Copper Leluhur (kerajinan kuningan dan tembaga), Batik Nderbolo Kliwonan, Dharma Budaya (sentra industri kerajinan wayang kulit), Wedang Uwuh Java Drink (kuliner minuman tradisional), Pengrajin Blangkon Solo Agung TW, Chocotin (oleh-oleh coklat Tawangmangu), Lurik Rachmad (wastra lurik), Djamoe Bude (jamu tradisional Jawa), Gayatri Jewelry (kerajinan aksesori busana), dan 18 mitra UMKM lainnya.

Sahid menyebutkan, dalam talkshow tersebut, para pelaku UMKM juga diberikan kesempatan untuk memberikan ide maupun masukan. Sebelum itu, mereka juga telah memberikan ulasan permasalahan yang dihadapi untuk diulas oleh pembicara saat pelaksanaan talkshow.

Ketua panitia kegiatan, Dewi Retno Sari menambahkan, rencana selanjutnya, PUI Javanologi akan meluncurkan kursus internasional."Oktober nanti, kami akan meluncurkan Teko Jahe (Intensive Virtual Course on Javanese Cultural Heritage) dan Javanologi TV. Selain itu, kami juga akan punya program e-commerce dan jurnal internasional," ucap Dewi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement