Jumat 10 Sep 2021 12:22 WIB

Dengan Qatar Airways, 200 Warga Afghanistan Menuju Amerika

Ini merupakan penerbangan pertama sejak Taliban kuasai Afganistan

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Penerbangan Qatar Airways lepas landas saat operasi penerbangan internasional dilanjutkan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 09 September 2021.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Penerbangan Qatar Airways lepas landas saat operasi penerbangan internasional dilanjutkan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 09 September 2021.

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Sekitar 200 warga Afghanistan dan AS meninggalkan bandara Kabul menuju AS pada Kamis (9/9) sore menggunakan penerbangan Qatar Airways. Ini merupakan penerbangan pertama sejak Taliban menguasai Afghanistan dan menggulingkan mantan Presiden Ashraf Ghani.

Seorang warga negara ganda Afghanistan-Amerika, menunggu untuk naik ke pesawat bersama keluarganya, mengatakan Departemen Luar Negeri AS telah meneleponnya di pagi hari dan menyuruhnya pergi ke bandara.

"Kami menghubungi Departemen Luar Negeri, mereka menelepon saya pagi ini dan mengatakan untuk pergi ke bandara," kata laki-laki yang meminta tidak disebutkan namanya kepada AFP.

Pada hari-hari setelah serangan Taliban, bandara telah menjadi simbol keputusasaan yang tragis di antara orang-orang Afghanistan yang takut akan kembalinya militan Taliban ke kekuasaan. Ribuan orang berkerumun di sekitar gerbang setiap hari, dan beberapa bahkan berpegangan pada jet saat mereka lepas landas.

Lebih dari 100 orang meninggal, termasuk 13 tentara AS, dalam serangan bunuh diri pada 26 Agustus di dekat bandara yang diklaim oleh cabang lokal kelompok ISIS.

Rekaman yang disiarkan oleh TV Al Jazeera pada Kamis kemarin menunjukkan keluarga termasuk wanita, anak-anak dan orang tua menunggu dengan koper di bandara, menunggu giliran mereka untuk pergi. Belum ada kejelasan apakah ada negara selain Qatar yang berperan dalam mengatur pengangkutan udara tersebut.

Qatar telah bertindak sebagai perantara utama antara Taliban dan komunitas internasional dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak negara, termasuk Amerika Serikat, telah memindahkan kedutaan mereka dari Kabul ke Doha setelah pengambilalihan oleh Taliban.

"Kami sangat menghargai warga Qatar," kata seorang pria kepada saluran tersebut, memberikan kewarganegaraannya sebagai orang Kanada.

Jauh dari bandara, ada kehadiran Taliban yang terlihat lebih kuat di jalan-jalan Kabul ketika para pejuang bersenjata termasuk pasukan khusus dengan seragam militer, berjaga di sudut-sudut jalan dan pos pemeriksaan berawak.

Pemerintah baru Taliban resmi mulai bekerja minggu ini dengan kelompok garis keras di semua pos utama dan tidak ada perempuan, meskipun sebelumnya telah dijanjikan pemerintahan inklusif untuk semua warga Afghanistan.

Semua posisi teratas telah diserahkan kepada para pemimpin kunci dari gerakan tersebut, khususnya jaringan Haqqani, faksi Taliban yang paling kejam, yang dikenal karena serangan-serangannya yang menghancurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement