Kamis 09 Sep 2021 22:06 WIB

Vaksinasi Bukan Satu-Satunya Game Changer

Sejumlah negara dengan vaksinasi tinggi tetap alami lonjakan kasus.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang pelajar saat vaksinasi massal di Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah mengejar target 424 ribu suntikan vaksin per harinya, sehingga diharapkan pada akhir tahun kekebalan kelompok bisa terbentuk.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang pelajar saat vaksinasi massal di Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah mengejar target 424 ribu suntikan vaksin per harinya, sehingga diharapkan pada akhir tahun kekebalan kelompok bisa terbentuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa vaksinasi bukan satu-satunya game changer (pengubah situasi) dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selama masih pandemi masyarakat diminta tetap mempraktikkan protokol kesehatan.

"Peningkatan kasus konfirmasi, perawatan, dan kematian masih terjadi di negara-negara yang cakupan vaksinasinya tinggi, menunjukkan vaksinasi bukan game changer," ujarnya dalam webinar bertema "Penatalaksanaan Covid-19 dan Sosialisasi Standar Perlindungan Dokter" dipantau via daring di Jakarta, Kamis (9/9).

Baca Juga

Ia menyampaikan Amerika Serikat, Inggris, dan Israel merupakan negara dengan angka vaksinasi lengkap di atas 50 persen. Namun, kasus konfirmasi, perawatan, dan kematian tetap terjadi di negara itu meski sudah tinggi cakupan vaksinasinya.

"Di AS jumlah vaksinasinya mencapai 53 persen, Inggris 63 persen, Israel 63 persen. Tetapi tetap terjadi gelombang peningkatan yang disebabkan varian Delta," paparnya.

Ia mengatakan, vaksinasi memang merupakan hal penting dan salah satu modal penting dalam menghadapi pandemi. Akan tetapi, bukan merupakan satu-satunya.

"Ini menunjukkan bahwa walaupun sudah ada vaksinasi yang cukup, tetapi bila protokol kesehatan tidak dijalankan dengan baik di masyarakat maka kenaikan kasus akan tetap terjadi," katanya.

Vaksinasi, menurut dia, memainkan peranan dalam angka mortalitas di Rumah Sakit. "Mungkin angka keparahannya akan berkurang dengan vaksinasi yang cukup," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Dante juga menyampaikan, dalam menghadapi pandemi, dokter memiliki peran penting dalam setiap strategi penanganan pandemi. Dante mengemukakan, pemerintah memiliki strategi dalam penanganan pandemi Covid-19 yang terbagi menjadi empat, yakni deteksi, terapetik, terapeutik, vaksinasi, dan perubahan perilaku. "Di semua pilar ini dokter memainkan peranan di mana tes epidemiologi menjadi lebih penting untuk disosialisasikan oleh para dokter," katanya.

Ia menambahkan, rasio kontak erat yang dilacak juga penting, ini dikonfirmasi oleh tenaga kesehatan dan dibantu TNI-Polri. Kontak erat tersebut, lanjut dia, memainkan peranan rasio dalam mendeteksi kasus yang masih ringan dan terdeteksinya kasus pada fase awal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement