Jumat 10 Sep 2021 01:47 WIB

Survei: Buruknya Koneksi Internet Jadi Hambatan Terbesar PJJ

Sebanyak 62.7 persen responden melihat hambatan terbesar PJJ adalah koneksi internet

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Survei Median menyatakan, hambatan utama PJJ adalah koneksi internet yang buruk. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Survei Median menyatakan, hambatan utama PJJ adalah koneksi internet yang buruk. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan Median menunjukkan tiga hambatan utama bagi anak-anak yang menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ketiga hal tersebut terkait dengan fasilitas pendukung serta kurikulum yang diberlakukan selama pelaksanaan PJJ.

"Orang tua menyatakan, mereka melihat salah satu hambatan yang paling besar itu adalah koneksi internet yang buruk. Itu ada 62,7 persen," ungkap Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, pada konferensi pers yang dilakukan secara daring, Kamis (9/9).

Baca Juga

Di posisi kedua, Rico menjelaskan, 48,7 persen orang tua merasa tantangan utama bagi anak mereka dalam pelaksanaan PJJ adalah tidak adanya ponsel yang kompatibel untuk digunakan. Kemudian sebanyak 42 persen orang tua melihat anaknya sulit mengikuti kurikulum yang ada dalam pelaksanaan PJJ.

"Ya mungkin ketika pandemi ini datang menerpa kan memang kurikulum itu tidak didesain untuk kurikulum jarak jauh. Sehingga ini seperti kurikulum face to face yang kemudian dipaksa untuk dipindahkan melalui jarak jauh," kata dia.

Tantangan atau hambatan-hambatan lain yang juga orang tua rasa anaknya hadapi dalam PJJ antara lain tidak adanya motivasi, kehilangan teman, terganggu oleh anggota keluarga lainnya, tidak memiliki laptop yang kompatibel, dan tantangan-tantangan lainnya. Itu semua disebut menjadi hambatan yang anak-anak hadapi selama PJJ dilakukan selama pandemi berlangsung.

"Tidak ada motivasi, kehilangan teman, kehilangan lingkungan sosial dan itu terasa sekali, terganggu oleh anggota keluarga lainnya mungkin karena belum tentu setiap rumah tangga memiliki space khusus untuk belajar sehingga harus share lingkungan dengan kegiatan lainnya di rumah tangga," jelas dia.

Dalam melakukan penelitian ini, Median mengambil sebanyak 1.000 responden yang merupakan warga Indonesia pemilik hak pilih, yang berusia 17 tahun ke atas. Margin of error survei ini kurang lebih tiga persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengambilan data dilakukan pada 19-26 Agustus 2021 dan sampel yang terpilih dipilih secara acak dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement