Jumat 10 Sep 2021 00:12 WIB

SBY: Demokrat, Champion of Democracy

Para kader harus hadir langsung untuk masyarakat demi mewujudkan negara yang rukun.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: Tangkapan Layar
Tangkapan layar Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada kadernya untuk memegang teguh demokrasi. Partai berlambang bintang mercy itu disebutnya harus menjadi Champion of Democracy

"Demokrat harus berdiri di depan sebagai penjuru, sebagai champion of democracy, namanya pun partai Demokrat. Mengapa dulu saya pilih Partai Demokrat, karena dalam hati dan pikiran saya Partai Demokrat benar-benar menjalankan demokrasi," ujar SBY dalam HUT ke-20 Partai Demokrat, Kamis (9/9). 

Partai Demokrat juga harus peka, sensitif, dan peduli kepada keadilan. Para kader harus hadir langsung untuk masyarakat demi mewujudkan negara yang rukun dan bersatu. 

"Tidak ada yang disebut dengan konflik identitas, we are one. Kita hormati pluralisme, itulah nilai dan jati diri Demokrat," ujar SBY. 

Partai Demokrat, tegas SBY, adalah Partai yang konsisten dan tak memiliki standar ganda terhadap sesuatu. Pihaknya menghormati demokrasi, meski saat sedang di dalam atau luar pemerintahan. 

"Harus tetap menghormati demokrasi, menghormati hak-hak asasi manusia, memperjuangkan kepentingan rakyat, utamanya golongan tidak mampu. Membikin ekonomi adil," ujar SBY yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu. 

Ia menilai, rakyat dapat menilai Partai Demokrat dari sikapnya saat berkoalisis dengan rakyat. Serta kekonsitenan partai saat mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat Indonesia. 

"Saya yakin dengan izin Allah, Tuhan yang Maha Kuasa, Partai Demokrat menjadi partai yang maju. Partai yang jaya, partai yang sangat mencintai rakyat, dan Insya Allah mendapatkan dukungan dari rakyat," ujar Presiden ke-6 Republik Indonesia itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement