Kamis 09 Sep 2021 17:33 WIB

Bendungan Sukamahi Bogor Segera Rampung

Bendungan Sukamahi merupakan bendungan kering yang pertama di Indonesia.

Seorang anak melihat lokasi pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pada 2021 akan diselesaikan proyek 13 bendungan di Indonesia dan angka itu bagian dari target pembangunan 61 bendungan selama periode 2020-2024.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Seorang anak melihat lokasi pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pada 2021 akan diselesaikan proyek 13 bendungan di Indonesia dan angka itu bagian dari target pembangunan 61 bendungan selama periode 2020-2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menargetkan konstruksi Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat rampung pada kuartal IV 2021.

"Proyek ini dikerjakan oleh KSO PT Wijaya karya (Persero) Tbk-PT Basuki Rahmanta Putra dan kini telah mencapai progres sebesar 88,2 persen. Rencananya, proyek ini akan selesai pada kuartal IV 2021," ujar Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya.

Mahendra juga menambahkan Bendungan Sukamahi merupakan bendungan kering (dry dam) atau hanya berisi air kala musim hujan saja, yang pertama di Indonesia.

"Proyek bendungan yang berada di Kabupaten Bogor ini dibangun dengan luas 467 ribu meter persegi untuk meminimalisir banjir di wilayah Ibu Kota Jakarta dengan cara menampung debit air hujan dan mengontrol debit air yang mengalir ke Sungai Ciliwung," katanya.

Selain Bendungan Sukamahi, WIKA saat ini juga tengah mengerjakan proyek bendungan lainnya yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia dan khusus pekerjaan yang menjadi lingkup WIKA direncanakan akan selesai pada 2021.

WIKA terlibat dalam proyek Bendungan Kuwil Kawangkoan yang dibangun sebagai pengendali banjir Kota Manado dan sekitarnya karena mampu mereduksi debit banjir dengan pengaturan pola operasi waduk.

Bendungan ini juga menjadi penyedia air baku bagi Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Bitung sebesar 4,5 meter kubik per detik. Pengerjaannya terbagi menjadi dua paket dengan WIKA-DMT KSO dipercaya mengerjakan paket I yang mencakup pembangunan terowongan pengelak dan outlet, bendungan utama, dan perkerasan puncak bendungan.

Hingga Agustus, pekerjaannya telah mencapai 88 persen dan ditargetkan pekerjaan yang menjadi lingkup WIKA akan selesai pada akhir 2021. Kemudian, Bendungan Cipanas dibangun dengan daya tampung 250,81 juta meter kubik air untuk memenuhi kebutuhan irigasi di wilayah Sumedang dan Indramayu sekaligus sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Pantai Utara Indramayu dan pembangkit listrik minihidrotiga MW.

Dalam pelaksanaannya, WIKA-Jaya Konstruksi KSO dipercaya sebagai kontraktor paket I dari total 3 paket pekerjaan. Lingkup pekerjaan WIKA di antaranya terowongan pengelak, bendungan utama, dan bendungan pengelak.

Hingga akhir Agustus, progres proyek yang menjadi lingkup pekerjaan WIKA telah mencapai 77,65 persen dan diharapkan untuk selesai pada Desember 2021 untuk paket 1 yang menjadi kontrak pekerjaan WIKA.

Selain deretan proyek tersebut, WIKA juga dipercaya sebagai kontraktor pada sejumlah proyek bendungan yang dapat dikerjakan hingga beberapa tahun mendatang termasuk Bendungan Manikin NTT Paket I, Bendungan Sadawarna Jawa Barat Paket I, dan Bendungan Randugunting Jawa Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement