Kamis 09 Sep 2021 16:40 WIB

Polisi Menangkap Aktivis Aliansi Hong Kong

Sejumlah aktivis ditangkap karena menggelar peringatan peristiwa Lapangan Tiananmen..

Red: Mohamad Amin Madani

Pemimpin Aliansi Hong Kong, Simon Leung Kam-wai (tengah), anggota Aliansi Hong Kong, gerakan konsisten memperingati pembantaian di Lapangan Tiananmen setiap 4 Juni ditangkap oleh kepolisian Hong Kong, Kamis (9/9). (FOTO : AP/Kin Cheung)

Simon Leung Kam-wai, keempat dari kanan, anggota komite Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Demokratik Patriotik Tiongkok, dikawal oleh polisi selama penyelidikan Museum 4 Juni di Hong Kong. (FOTO : AP/Kin Cheung)

Simon Leung Kam-wai, tengah, anggota komite Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Demokratik Patriotik Tiongkok, dikawal oleh polisi selama penyelidikan Museum 4 Juni di Hong Kong. (FOTO : AP/Kin Cheung)

Petugas polisi mengambil kardus yang menampilkan gambar Mantan Perdana Menteri China Zhao Ziyang, kanan, dan aktivis pro-demokrasi Szeto Wah dari Museum 4 Juni sebagai barang bukti, di Hong Kong. Kamis, 9 September 2021. 12 Aktivis pro-demokrasi Hong Kong mengaku bersalah pada hari Kamis karena berpartisipasi dan menghasut orang lain untuk mengambil bagian dalam nyala lilin tahun lalu yang tidak sah untuk menandai tindakan keras berdarah Lapangan Tiananmen, di tengah tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong yang telah melihat puluhan aktivis ditangkap. (FOTO : AP/Kin Cheung)

Petugas polisi mengambil kardus dari Museum 4 Juni sebagai barang bukti, di Hong Kong. Kamis, 9 September 2021. 12 Selusin aktivis pro-demokrasi Hong Kong mengaku bersalah pada hari Kamis karena berpartisipasi dan menghasut orang lain untuk mengambil bagian dalam nyala lilin yang tidak sah tahun lalu untuk menandai tindakan keras berdarah Lapangan Tiananmen, di tengah tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong yang telah melihat puluhan aktivis ditangkap. (FOTO : AP/Kin Cheung)

Petugas polisi mengambil sebuah karton yang menampilkan gambar Dewi Demokrasi dari Museum 4 Juni sebagai barang bukti, di Hong Kong. Kamis, 9 September 2021. 12 Aktivis pro-demokrasi Hong Kong mengaku bersalah pada hari Kamis karena berpartisipasi dan menghasut orang lain untuk mengambil bagian dalam nyala lilin tahun lalu yang tidak sah untuk menandai tindakan keras berdarah Lapangan Tiananmen, di tengah tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong yang telah melihat puluhan aktivis ditangkap. (FOTO : AP/Kin Cheung)

Petugas polisi mengambil sebuah karton yang menampilkan gambar-gambar nyala lilin tahunan dari Museum 4 Juni sebagai barang bukti, di Hong Kong. Kamis, 9 September 2021. 12 Selusin aktivis pro-demokrasi Hong Kong mengaku bersalah pada hari Kamis karena berpartisipasi dan menghasut orang lain untuk mengambil bagian dalam nyala lilin yang tidak sah tahun lalu untuk menandai tindakan keras berdarah Lapangan Tiananmen, di tengah tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong yang telah melihat puluhan aktivis ditangkap. (FOTO : AP/Kin Cheung)

Petugas polisi mengambil kardus dari Museum 4 Juni sebagai barang bukti, di Hong Kong. Kamis, 9 September 2021. Selusin aktivis pro-demokrasi Hong Kong mengaku bersalah pada hari Kamis karena berpartisipasi dan menghasut orang lain untuk mengambil bagian dalam nyala lilin tahun lalu yang tidak sah untuk menandai tindakan keras berdarah Lapangan Tiananmen, di tengah tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong yang telah melihat puluhan aktivis ditangkap. (FOTO : AP/Kin Cheung)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Aktivis Demokrasi Simon Leung Kam-wai,  anggota komite Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Demokratik Patriotik Tiongkok, sebuah gerakan yang konsisten memperingati pembantaian berdarah di Lapangan Tiananmen setiap 4 Juni ditangkap oleh kepolisian Hong Kong, Kamis (9/9).

Sebanyak 12 anggota pro-demokrasi di Hong Kong ditahan aparat kepolisian dengan tuduhan menggelar dan mengajak warga lainnya untuk memperingati peristiwa berdarah di Lapangan Tiananmen.

 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement