Kamis 09 Sep 2021 10:45 WIB

ASDIN Ajak Pebisnis Mesir Berpihak ke Produk Pesantren

Hubungan Indonesia-Mesir dimanfaatkan pula oleh potensi ekonomi keummatan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pameran produk buatan pesantren di Mesir.
Foto: Istimewa
Pameran produk buatan pesantren di Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kedekatan Hubungan Indonesia dengan Mesir, sudah terjalin sejak sebelum kemerdekaan. Hal tersebut, ditandai dengan adanya ruwaq jawi,  asrama mahasiswa asal Nusantara di kompleks Universitas Al Azhar. 

Menurut Ketua Asosiasi Dagang dan Inkubasi Bisnis (ASDIN) Pesantren yang juga Anggota Go Export Indonesia, Zainur Rofiq, pihaknya mengapresiasi KBRI Kairo yang telah memberikan peluang untuk memasarkan produk ASDIN Pesantren. "Saat ini produk ASDIN Pesantren, mencapai 1.070 produk dan terdapat 120 perusahaan yang sudah siap ekspor dan rata rata alumni Azhar," Zainur Rofiq dalam siaran persnya, Rabu (8/9).

Zainur Rofiq mengatakan, ASDIN pesantren yang juga alumnus Al Azhar mengajak para pebisnis Mesir untuk berpihak pada pebisnis Indonesia dari kalangan pesantren. Karena, selain aman akan lebih berkah dengan keterlibatan program dakwah dan pendidikan dalam komunitas asdin ini.

"Kita pun telah memulainya dengan menggali potensi kurma dari Luhat Bahriyyah dan Siwa untuk kebutuhan kurma Indonesia, dan segera sampai di Indonesia insya Alllah," papar Ketua ASDIN yang juga dewan kyai di pesantren Cintawana Tasik dan Darulakhyar Banjaran Bandung ini.

Harapannya, kata dia, hubungan baik Indonesia-Mesir ini dimanfaatkan pula oleh potensi ekonomi keummatan berbasis pesantren.

Menurut Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, kedekatan ini secara terus menerus menjadi komitmen bersama dalam membangun hubungan. Mesir, kata dia, merupakan mitra strategis bagi Indonesia. 

Hubungan ekonomi perdagangan antara Indonesia dan Mesir juga terus bertumbuh di masa Pandemi. Total nilai perdagangan kedua negara juga naik sebesar USD 785 juta.

"Ini meningkat 37,4 persen dalam Januari-Mei 2021 dibanding USD 571 juta periode yang sama tahun lalu," ujar Lutfi.

Lutfi mengatakan, Desember 2020, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital mencapai 3,8 juta. Bahkan, per Maret 2021, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital kembali melonjak menjadi 4,8 juta, termasuk yang saat ini hadirnya ASDIN Pesantren di Mesir.

Mohamed Abdel Kader Khairi, Wakil Gubernur Provinsi Luxor saat mengunjungi booth ASDIN Pesantren yang memamerkan, produk Pesantren bersama produk unggulan dan industri Strategis Indonesia mengapresiasi para alumni Al Azhar yang mengembangkan kerja sama bisnis antara Indonesia dan Mesir. Selain itu, Pemda Luxor berharap, kerja sama antara kedua negara akan terus berlanjut dan meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan, UMKM dan sejumlah bidang lainnya. 

Pameran produk Indonesia dalam rangkaian Business Meeting di kota wisata Luxor menampilkan kekhasan kain tenun Indonesia, produk makanan minuman, ragam kopi arabika dan robusta, bumbu masakan, kerajinan tangan dan produk industri strategis. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement