Kamis 09 Sep 2021 07:01 WIB

Kreativitas Mengubah Limbah Kardus Jadi Dekorasi Interior

Produk olahan limbah ini berupa kaca hias bernama Sunmirror yang mempercantik ruangan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyulap limbah kardus menjadi produk dekorasi interior bernilai tinggi.
Foto: dok. Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyulap limbah kardus menjadi produk dekorasi interior bernilai tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merasa prihatin dengan menumpuknya limbah kardus di sekitar kediaman. Mereka menyulap limbah-limbah tersebut menjadi produk dekorasi interior bernilai tinggi. 

Hasil dari produk olahan limbah ini berupa kaca hias bernama Sunmirror yang dapat mempercantik ruangan. Salah satu anggota tim, Dewi Kristin Amalia Wijaya mengatakan, ide ini terinspirasi dari naiknya minat masyarakat untuk mendekorasi rumah di saat pandemi. "Utamanya yang berada di dekat rumah kami," kata Dewi.

Melihat situasi tersebut, dia dan anggota tim akhirnya memutuskan untuk memilih beberapa produk limbah untuk dibuat menjadi hiasan kaca ramah lingkungan. Hiasan ini dipastikan dibanderol dengan harga terjangkau bagi konsumen. 

Pada pembuatan sunmirror, tim fokus pada tiga bahan yaitu kardus, kaca, dan tusuk kayu. Bahan baku ini memang didapatkan dari tukang loak. Namun ke depannya tim ingin bekerja sama dengan bank sampah untuk mempermudah suplai bahan baku.

Saat ini produksi sunmirror telah mencapai tahap ke tiga. Adapun jumlah sunmirror yang telah diproduksi sudah sebanyak 37 produk. Dewi dan tim menargetkan produksi untuk sunmirror sekitar 100 buah.  "Setelah target itu terpenuhi, sunmirror yang sudah siap akan dipasarkan ke masyarakat luas," katanya dalam pesan resmi, Rabu (8/9).

Dewi mengaku, saat ini proses pengolahan limbah masih dilakukan secara mandiri bersama anggota tim yang lain. Namun untuk ke depannya tim akan melakukan kerja sama dan memberdayakan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Keterlibatan ini bertujuan untuk mengolah dan mengelola proses produksinya agar bisa lebih efisien.

Dewi berharap langkah-langkah selanjutnya bisa berjalan dengan lancar termasuk proses promosi serta distribusi ke masyarakat. Tim juga ingin agar nantinya bisa menjalin kerja sama dengan para warga sekitar dalam menjalankan usaha. "Semoga dengan adanya inovasi ini dapat mengurangi limbah serta dapat membantu perekonomian di sekitar saya,” kata dia.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement