Kamis 09 Sep 2021 05:50 WIB

10 Kemenangan dan 3 Kejadian Sedih Terjadi pada Safar

Banyak peristiwa kemenangan dan kesedihan yang berlangsung pada Safar

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Banyak peristiwa kemenangan dan kesedihan yang berlangsung pada Safar.  Bulan Safar (ilustrasi)
Foto: Republika
Banyak peristiwa kemenangan dan kesedihan yang berlangsung pada Safar. Bulan Safar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, – Ada banyak peristiwa yang terjadi pada Safar dalam sejarah Islam. Beberapa di antaranya adalah peristiwa kemenangan dan yang lain adalah peristiwa sedih. 

Berikut ini adalah 10 peristiwa kemenangan umat Muslim pada Safar di masa awal Islam. 

Baca Juga

Pertama, peristiwa kemenangan yang dirasakan umat Muslim pada bulan Safar ialah peristiwa Perang Al-Abwa atau Waddan. 

Perang ini adalah yang pertama bagi Nabi Muhammad SAW dan umat Muslim saat itu. Perang tersebut juga merupakan kebangkitan Hamzah bin Abdul Muthalib Abu Ubaidah bin Al Harith. 

 

Kedua, adalah peristiwa penaklukkan Khaibar di mana kaum Muslim membawa kemenangan. Akibat perang ini, kaum Yahudi yang memusuhi Islam hancur. 

Ketiga, adalah Perang Dzi Amr. Perang ini terjadi setelah adanya informasi Suku Bani Maharib dan Bani Tsa'labah berencana menyerang pinggiran kota Madinah.

Keempat, adalah peristiwa kedatangan sebanyak 12 orang dari Bani Udzrah kepada Rasulullah SAW pada Safar tahun ke-9 Hijriyah. Setelah kedatangan tersebut, Rasulullah SAW mengumumkan kepada mereka penaklukkan Suriah, yang kemudian membuat Heraclius melarikan diri ke negaranya. 

Kelima, peristiwa yang melibatkan Brigade Qutbah bin Amir bin Hudaidah saat menuju Khath’am di Distrik Bisha, dekat Turbah, pada Safar pada tahun kesembilan Hijriyah. 

Rasulullah mengirim Qutbah dengan dua puluh orang ke lingkungan Khath'am di Distrik Tabbala, dan memerintahkannya untuk melancarkan serangan.

Baca juga : 11 Amalan Penghapus Dosa Setelah Komitmen Bertaubat

Keenam, umat Muslim di masa awal Islam juga mengalami kemenangan pada Safar ketika beberapa sahabat memutuskan masuk Islam. 

Mereka ialah Amr bin Ash, Khalid bin Walid, dan Utsman bin Talhah. Mereka datang ke Madinah pada tahun ke-8 Hijriyah.

Ketujuh, peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. Yazid bin Abi Habib mengatakan bahwa Rasulullah SAW hijrah meninggalkan Makkah pada Safar dan tiba di Madinah pada Rabiul Awal.

Kedelapan, Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid pada Safar. Kesembilan ialah pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah putri Nabi Muhammad.

Kesepuluh, terjadinya invasi Romawi. Selama empat malam yang tersisa Safar pada tahun ke-11 H, Rasulullah SAW memerintahkan untuk bertempur melawan pasukan Romawi.

Selanjutnya, umat Muslim juga sempat mengalami peristiwa tragis yang terjadi pada Safar. 

Ada tiga peristiwa, pertama adalah peristiwa Perang Al-Raji. Rasulullah SAW pernah mengutus 10 orang sahabatnya menjadi mata-mata untuk mengetahui kekuataan musuh. Rasul menunjuk Ashim bin Tsabit sebagai pemimpin dalam misi ini. 

Sayangnya, ketika berada di daerah Hadah yang terletak antara Asafan dan Makkah, kedatangan tim ekpedisi ini diketahui  orang-orang kafir dari Bani Lihyan. Hingga akhirnya pemanah Bani Lihyan menghujani mereka dengan anak panah. Sebagian dari mereka gugur, termasuk Ashim bin Tsabit. 

Baca juga : Kelebihan Kapasitas, Lapas Tangerang Dihuni 2.069 Narapidana

Kedua, Nabi Muhammad SAW jatuh sakit pada Safar tepatnya malam ke-22. Rasa sakit Nabi saat berada di budak perempuan (yang menurut sejumlah riwayat kemudian diperistri Rasulullah), Rihanah, yang berasal dari tawanan orang Yahudi.

Ketiga, Perang Siffin dan Tahkim. Pada Safar tahun 37 H, Ali bin Abi Thalib dan rombongannya bertemu dengan Muawiyah beserta pendukungnya dalam dua barisan. Pertempuran mereka berlangsung selama berhari-hari.

 

Sumber: elbalad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement