Kamis 09 Sep 2021 04:17 WIB

Beras Ini Dirancang untuk Penderita Diabetes

Beras analog buatan mahasiswa UMM berasal dari talas dan kulit manggis.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Beras (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Beras (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Kretifitas Mahasiswa-Riset (PKM – RE) mencoba menghadirkan beras analog sebagai pangan pengganti bagi penderita diabetes. Proyek PKM ini digarap oleh mahasiswa Rizqi Zidhani Widya Iswara, Dwi Wahyu Lestari, Silvia Feby Rusantiyadi dan Anggita Yumadinda yang tergabung dalam satu kelompok.

Diketahui, Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus diabetes tertinggi. Dari tahun ke tahun, pravelensi diabetes terus mengalami peningkatan.  Ketua Tim, Rizqi Zidhani menjelaskan beras analog yang mirip dengan nasi bisa menjadi pengganti makanan yang cocok bagi pengidap diabetes.

Baca Juga

Adapun bahan-bahan pokok dari beras analog ini nantinya terdiri atas umbi talas dan kulit manggis. Menurut Rizqi, talas memiliki kandungan serat tinggi sehingga cocok untuk pengidap diabetes.

Kuit manggis juga mengandung antioksidan tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh bagi mereka yang mengonsumsi. Di samping itu, juga dapat mencegah radiasi jahat dari luar tubuh.

Berdasarkan kandungan-kandungan tersebut, Rizqi menilai, talas dan kulit manggis sangat baik untuk penderita diabetes. "Sekaligus bisa mempercepat penyembuhan yang biasanya menjadi masalah,” ungkapnya.

Baca juga : Pengidap Long Covid Berisiko Sakit Ginjal, Kenali Gejalanya

Rizqi dan tim telah melakukan riset ini sejak Mei hingga Agustus lalu. Pada awal riset, tim telah mempersiapkan riset dan bahan-bahan pokok. Dilanjutkan dengan proses pembuatan beras analog pada Juni hingga Agustus. 

Rizqi menegaskan, hasil riset ini nantinya akan dituangkan dalam jurnal penelitian. Selanjutnya, hasil penelitian ini juga akan didaftarkan pada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Kemudian melakukan uji kelayakan pada beras sehingga aman untuk dikonsumsi dan dipasarkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement