Kamis 09 Sep 2021 01:45 WIB

BTN Catat Aset Syariah di Banda Aceh Melonjak 39 Persen

Pangsa pasar BTN Syariah di Aceh terhadap rumah subsidi mencapai di atas 70 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan melayani nasabah di Banking Hall Bank BTN Syariah. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawan melayani nasabah di Banking Hall Bank BTN Syariah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan aset kantor cabang BTN Syariah Banda Aceh sebesar Rp 397 miliar pada Juli 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 39 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 286 miliar.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan peningkatan aset sejalan pembiayaan meningkat 42 persen menjadi Rp 392 miliar pada Juli 2021. “Dari jumlah pembiayaan tersebut, kredit konsumer termasuk pembiayaan perumahan sebesar Rp 342 miliar. Lalu dana pihak ketiga (DPK) naik 35 persen menjadi Rp 200 miliar dari Rp 148 miliar per Juli 2020,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (8/9).

Baca Juga

Ke depan perseroan berupaya mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dicanangkan pemerintah. Adapun dukungan ini diwujudkan dalam bentuk menjadi mitra dan curator bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mensukseskan program GerNas BBI.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi atas kesempatan yang diberikan kepada BTN untuk mendukung dan mensukseskan acara Gernas BBI melalui Program #pasarlautindonesia untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM kelautan dan perikanan,” ungkapnya.

Haru mengungkapkan saat ini perseroan sesuai fokus bisnisnya pada pembiayaan perumahan sudah melakukan pemberian dukungan terhadap UMKM yang memiliki kaitan dengan sektor pendukung perumahan. 

“Memperhatikan potensi bisnis yang bisa digali kegiatan ini BTN juga akan meluaskan cakupan bisnisnya dengan memberikan dukungan pada UMKM olahan ikan maupun olahan kopi,” ucapnya.

Menurutnya komitmen perseroan memberikan dukungan layanan dari segi permodalan, layanan transaksi untuk mendorong inklusi keuangan dan edukasi transaksi digital bagi pelaku usaha UMKM agar dapat berdiri di atas kaki sendiri, mampu bertahan dan bersaing di pasar domestik.

“Di Banda Aceh kita bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. BTN mencoba menyasar UMKM yang dibina oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. BTN memberikan modal kerja agar UMKM ini bisa berkembang, jika mereka sudah besar dan memiliki pendapatan tetap, kami lihat KPR subsidi bisa cocok bagi mereka," katanya. 

Sementara itu, Direktur Consumer & Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar menambahkan potensi bisnis pembiayaan rumah di Provinsi Aceh cukup besar. Apalagi masyarakatnya sebagian besar banyak yang bergerak bidang wirausaha (UMKM). 

"BTN di Aceh ingin mendorong disamping usahanya juga dengan pembiayaan perumahan," ucapnya.

Menurut dia saat ini pangsa pasar BTN Syariah di Aceh terhadap rumah subsidi mencapai di atas 70 persen. “Pangsa pasar ini akan terus dipertahankan BTN Syariah, apalagi kini BTN Syariah merupakan satu-satunya Bank Himbara yang ada di Provinsi Aceh,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement