Kamis 09 Sep 2021 00:57 WIB

Bulgaria Berlakukan Pembatasan Anti-Covid Baru

Bulgaria sedang memerangi lonjakan infeksi yang cepat karena varian delta.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Bulgaria telah memberlakukan pembatasan anti-Covid baru. Negara itu kini sedang memerangi lonjakan infeksi yang cepat karena varian delta.

Negara Balkan timur ini memiliki salah satu tingkat kematian virus corona tertinggi di Uni Eropa sejak awal pandemi. Meskipun demikian, warga Bulgaria adalah yang paling ragu-ragu di blok tersebut untuk mendapatkan vaksinasi terhadap Covid-19.

 

Dilansir di Euronews, Rabu (8/9), hanya 20 persen orang dewasa di Bulgaria, yang berpenduduk 7 juta, sejauh ini telah divaksinasi lengkap. Angka itu menempatkannya terakhir di UE, yang memiliki rata-rata 69 persen orang dewasa yang divaksinasi penuh.

 

Bulgaria memiliki akses ke keempat vaksin yang disetujui oleh UE, yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.

 

Sejak awal pandemi, lebih dari 19 ribu orang di Bulgaria telah meninggal karena Covid-19, tingkat kematian tertinggi ketiga di UE, di bawah Republik Ceko dan Hongaria.

 

Dalam sepekan terakhir, rata-rata 41 orang meninggal setiap hari. Kampanye inokulasi Bulgaria yang sebagian besar gagal sekarang berisiko menempatkan sistem perawatan kesehatan negara itu di bawah tekanan serius.

 

Sebagai tanggapan, pemerintah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada hari Selasa. Restoran dan kafe harus tutup pada pukul 23:00 dan meja mereka terbatas untuk enam orang.

 

Klub malam juga telah ditutup. Bioskop serta teater sekarang dibatasi hingga setengah kapasitas. Arena olahraga luar ruangan dibatasi hingga 30 persen kapasitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement