Rabu 08 Sep 2021 16:49 WIB

Pembubaran Laga Brasil Vs Argentina Diselidiki

FIFA belum merinci peraturan mana yang dilanggar.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Argentina Lionel Messi keluar dari lapangan setelah pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 melawan Brasil dihentikan oleh pejabat kesehatan di Sao Paulo, Brasil, Minggu, 5 September 2021.
Foto: AP/Andre Penner
Pemain Argentina Lionel Messi keluar dari lapangan setelah pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 melawan Brasil dihentikan oleh pejabat kesehatan di Sao Paulo, Brasil, Minggu, 5 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- FIFA membuka proses disiplin untuk menyelidiki kontroversial penghentian pertandingan Brasil melawan Argentina, dalam kualifikasi Piala Dunia. Otoritas kesehatan Brasil tiba-tiba masuk ke lapangan untuk mempertanyakan status karantina pemain, yang berdampak pada dihentikannya pertandingan.

FIFA belum bisa memberikan informasi atau mengomentari secara spesifik karena prosedur hukumnya masih berlangsung. Karena itu FIFA, bersama CONMEBOL, juga belum bisa menentukan siapa yang bersalah dalam insiden yang membuat pertandingan berhenti selama tujuh menit.

FIFA belum merinci peraturan mana yang dilanggar oleh federasi sepak bola Argentina dan Brasil. Empat pemain Argentina dituduh melanggar persyaratan karantina di Sao Paolo, dengan memalsukan informasi dalam formulir protokol kesehatan, dengan tidak menyatakan kalau mereka berada di Inggris, yang masuk dalam daftar merah, dalam 14 hari sebelumnya.

''Menyusul analisis laporan pertandingan resmi terkait pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA antara Brasil dan Argentina, FIFA dapat mengonfirmasi bahwa proses disipliner telah dibuka yang melibatkan kedua asosiasi anggota,'' kata FIFA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CBC, Rabu (8/9).

FIFA menyebut kedua tim telah dimintai keterangan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, soal fakta-fakta yang menyebabkan penangguhan pertandingan. Informasi itu akan ditinjau secara menyeluruh oleh komite disiplin FIFA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement