Rabu 08 Sep 2021 15:27 WIB

Hutama Karya Ajukan PMN 2022 Rp 31 Triliun

PMN yang diajukan oleh Hutama Karya tersebut dalam bentuk tunai.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Foto udara proyek pembangunan jembatan layang Tol Padang - Pekanbaru di Jalan Raya Padang - Bukittinggi, Pasar Usang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (8/7). PT Hutama Karya (Persero) mengajukan usulan penyertaan modal negara (PMN) 2022 sebesar Rp 31,350 triliun.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara proyek pembangunan jembatan layang Tol Padang - Pekanbaru di Jalan Raya Padang - Bukittinggi, Pasar Usang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (8/7). PT Hutama Karya (Persero) mengajukan usulan penyertaan modal negara (PMN) 2022 sebesar Rp 31,350 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) mengajukan usulan penyertaan modal negara (PMN) 2022 sebesar Rp 31,350 triliun. Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan PMN yang diajukan tersebut dalam bentuk tunai.

"Pengajuan PMN ini akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS)," kata Tjahjo dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (8/9).

Dia menjelaskan, ruas jalan tol tersebut yakni Pekanbaru-Dumai senilai Rp 293 miliar, Binjai-Langsa senilai Rp 3,581 triliun, dan Simpang Indralaya-Muara Enim senilai Rp 7,180 triliun. Begitu juga dengan ruas Kisaran-Indrapura senilai Rp 2,422 triliun, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat senilai Rp 5,057 triliun, Bengkulu-Taba Penanjung senilai Rp 1,237 triliun, Sigli-Banda Aceh Rp 6,376 triliun, dan Pekanbaru-Pangkalan senilai Rp 5,204 triliun.

Saat ini, Hutama Karya juga sudah menerima PMN tahap I pada 2021 sebesar Rp 6,2 triliun. Selain itu, Hutama Karya juga mengusulkan penambahan PMN 2021 Tahap II dan III sebesar Rp 19 triliun.

Tjahjo memastikan, perusahaan akan menggunakan PMN dengan sangat berhati-hati. "Hingga saat ini seluruh PMN yang diterima perusahaan telah menghasilkan JTTS yang terbangun dan beroperasi hingga kurang lebih 531 kilometer," jelas Tjahjo.

JTTS yang sudah beroperasi tersebut yakni Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 kilometer, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 kilometer), Palembang-Indralaya (22 kilometer), Medan Binjai (17 kilometer), Pekanbaru-Dumai (132 kilometer), Sigli-Banda Aceh seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 kilometer, dan seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 kilometer).

Tjahjo menambahkan, pada 2021 Hutama Karya berupaya menyelesaikan beberapa ruas tol JTTS tahap 1. “Kami telah membangun 531 km tol dan saat

ini sudah beroperasi. Menjelang akhir tahun ini, kami berharap akan bertambah sepanjang kurang lebih 80 kilometer," ungkap Tjahjo.

Ruas tol yang akan dirampungkan pada tahun ini yakni Sigli-Banda Aceh seksi 2,5, dan 6 sepanjang 19 kilometer, Binjai-Langsa segmen Binjai-Stabat (12 kilometer), Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 kilometer), dan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 kilometer).

"Sehingga rencana total terbangun Jalan Tol Trans Sumatra pada 2021 yakni sepanjang 611 kilometer," tutur Tjahjo.

Tjahjo mengharapkan, PMN yang diterima Hutama Karya dapat meningkatkan struktur permodalan yang lebih kuat. Khususnya dalam melakukan pengusahaan jalan tol serta mampu meningkatkan Financial IRR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement