Rabu 08 Sep 2021 13:39 WIB

China Bantah Ambil Alih Pangkalan Militer AS di Afghanistan

Pangkalan udara Bagram sebelumnya menjadi basis kekuatan angkatan udara AS

Red: Nur Aini
Bendera China. Pemerintah China menepis rumor tentang pengambilalihan pangkalan militer Bagram, Afghanistan
Foto: ABC News
Bendera China. Pemerintah China menepis rumor tentang pengambilalihan pangkalan militer Bagram, Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China menepis rumor tentang pengambilalihan pangkalan militer Bagram, Afghanistan, yang ditinggalkan pasukan militer Amerika Serikat.

"Saya katakan itu jelas-jelas berita palsu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Selasa (7/9).

Baca Juga

Pangkalan udara Bagram sebelumnya menjadi basis kekuatan angkatan udara AS selama menjalankan misi di Afghanistan. Meskipun memiliki satu landasan pacu, pangkalan Bagram yang berada di Provinsi Parwan, Afghanistan, tersebut bisa didarati pesawat militer berbadan lebar, seperti Lockheed Martin C-5 Galaxy dan Antonov An-255.

Selain tentang Bagram, rumor yang juga berkembang adalah pengambilalihan pangkalan udara Kandahar oleh Pakistan. China dan pasukan gerilyawan Taliban yang baru saja berhasil menguasai Afghanistan sedang membahas masalah pengambilalihan tersebut. Bahkan para teknisi Pakistan juga diisukan sedang menginspeksi lima bekas pangakalan udara AS di Afghanistan.

Sehari sebelumnya Wang menegaskan kembali bahwa sikap China terhadap Afghanistan sudah sangat jelas.

"Kami selalu menghormati kedaulatan, independensi dan integritas wilayah Afghanistan serta mendukung rakyat Afghanistan bebas memilih model pembangunan yang sesuai dengan situasi di sana," ujarnya.

Dalam konferensi pers di Kabul, Senin (6/9), juru bicara Taliban Zaibullah Mujahid menyatakan telah mengundang China, Pakistan, Rusia, Turki, dan Qatar dalam pengumuman formasi baru pemerintahan Afghanistan.

"Perang telah berakhir dan kami berharap situasi di Afghanistan stabil," ujarnya beberapa saat setelah pasukannya berhasil menguasai Lembah Panjshir. Namun, Wang Wenbin belum memberikan jawaban atas telah diterima atau tidaknya undangan dari Taliban itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement