Rabu 08 Sep 2021 13:27 WIB

Yasona: Lapas Tangerang Kelebihan Kapasitas 400 Persen 

Narapidana yang dipenjara di dalam lapas dari beragam kasus.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly mengatakan, lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas 1 Tangerang kelebihan kapasitas hingga 400 persen. Hal itu disampaikan saat meninjau kondisi paska kebakaran yang terjadi di lapas tersebut pada Rabu (7/9). 

"Lapas Tangerang ini over capacity 400 persen. Penghuni ada 2.072," ujar Laoly kepada wartawan dalam konferensi pers di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (7/9). 

Menurut penuturannya, narapidana yang dipenjara di dalam lapas dari beragam kasus. Yang dominan adalah kasus penyalahgunaan narkotika yang mencapai hingga 50 persen dari total kapasitas lapas. 

Lapas Kelas 1 Tangerang diketahui memiliki tujuh blok dengan masing-masing blok sebanyak sembilan kamar. "Yang terbakar ini adalah blok C2 model pafilium di dalam satu blok ada beberapa kamar. (Akibat kebakaran) meninggal 41 orang, satu tindak pidana pembunuhan, satu terorisme, dan lainnya (39 orang) tindak pidana narkoba," kata dia. 

Yasonna juga menjelaskan terkait dugaan penyebab terjadinya kebakaran yang berkaitan dengan masalah kelistrikan serta kondisi bangunan yang tua. Dia menuturkan, bangunan Lapas Kelas 1 Tangerang merupakan bangunan tua yang didirikan pada 1972. Sejak itu, belum ada perbaikan instalasi listrik yang dilakukan. 

Baca juga : Kebakaran Lapas Tangerang Dinilai Tanggung Jawab Menkumham

"Lapas ini sudah 42 tahun, sejak itu kita tidak memperbaiki instalasi listriknya, ada penambahan daya tapi instalasi listriknya masih tetap. Dugaan sementara seperti yang disampaikan Kapolda adalah karena persoalan listrik arus pendek," ujarnya. 

Namun saat ini, lanjutnya, tim Pusat Laboratorium Forensik (puslabfor) masih melakukan pendalaman mengenai sebab kebakaran. Saat ini di lokasi kejadian masih dilakukan pendinginan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement