Rabu 08 Sep 2021 12:20 WIB

Saudi: Mencampur Jenis Vaksin Covid-19 Aman dan Efektif

Mencampur vaksin diklaim memberikan respon kekebalan tubuh yang lebih kuat

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.
Foto: AP
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi menegaskan kembali bahwa mencampurkan salah satu vaksin virus corona yang disetujui di Kerajaan itu aman dan efektif. Hal demikian disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Saudi pada Selasa (7/9).

Dilansir di Arab News, Rabu (8/9), Kemenkes Saudi mengatakan, mencampur pilihan vaksin, yaitu menerima suntikan pertama dari satu merek vaksin dan suntikan kedua dari merek vaksin lain, memberikan respon kekebalan tubuh (imun) yang lebih kuat dan perlindungan yang lebih tahan lama dari virus tersebut.

Diketahui, beberapa vaksin yang disetujui di Keraajaan Saudi, di antaranya Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, Moderna, Sinovac, dan Sinopharm.

Sebuah penelitian di Inggris yang dirilis pada musim panas menunjukkan pencampuran beberapa vaksin bekerja dengan baik untuk memperkuat sistem kekebalan terhadap virus corona. Penelitian Oxford University itu membandingkan mereka yang mengambil dua suntikan Pfizer-BioNTech, mereka yang mendapat dua suntikan AstraZeneca dan mereka yang diberi campuran keduanya.

Sejumlah negara, termasuk Inggris, Jerman dan Kanada, sudah mengizinkan vaksin untuk dicampur. Pada Juni lalu, otoritas kesehatan masyarakat Saudi mengizinkan pencampuran jenis vaksin dan mengatakan teknik tersebut kemungkinan memberikan reaksi kekebalan yang lebih baik.

Arab Saudi telah memberikan lebih dari 38 juta dosis dari berbagai vaksin sejauh ini. Sementara itu, Kemenkes Saudi melaporkan 138 kasus virus corona dalam 24 jam terakhir, dengan enam kematian lagi.

Saat ini ada 2.463 kasus aktif di mana 636 di antaranya kritis. Sejak awal pandemi, 8.591 orang meninggal karena Covid-19 di Kerajaan Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement