Selasa 07 Sep 2021 22:42 WIB

Pepen Targetkan 270 Ribu Vaksin Pfizer Habis Dalam 3 Hari

Wali Kota Bekasi targetkan 270 ribu vaksin Pfizer habis dalam vaksinasi massal

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, jumlah vaksin Pfizer yang baru datang ini menambah daftar vaksin Pfizer yang disuntikkan kepada warga Kota Bekasi.
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, jumlah vaksin Pfizer yang baru datang ini menambah daftar vaksin Pfizer yang disuntikkan kepada warga Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi kembali kedatangan 270.000 vaksin Pfizer. Sedianya, vaksin ini akan didistribusi pada akhir pekan ini.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, jumlah vaksin Pfizer yang baru datang ini menambah daftar vaksin Pfizer yang disuntikkan kepada warga Kota Bekasi.

"3-4 hari lalu kami dapat lagi 270.000 Pfizer, kami mau lakukan penyuntikkan Jumat, Sabtu, Minggu besok. Kita targetkan 3 hari habis," jelas Pepen, sapaan akrabnya, di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa (7/9).

Saat ini, jumlah capaian vaksin dosis pertama telah mencapai 70 persen target. Namun, capaian vaksin dosis kedua masih di bawah 30 persen. Politisi Partai Golkar ini menyebut, capaian vaksin pertama dan kedua harus kontinu. Alasannya, di antara jumlah warga di Kota Bekasi, ada yang sudah vaksin di Jakarta dan di daerah lain.

"Untuk mengkompilasi dosis pertama sudah 70 persen dan dosis kedua sisa berapa persen itu  butuh waktu," tutur dia.

Hingga 1 September 2021, capaian vaksin dosis kedua masih 20,30 persen. Adapun, Pepen mengatakan, pihaknya kesulitan dalam memenuhi target vaksin lantaran jenis vaksin yang diterima berbeda-beda.

"Kesulitannya kan sekarang gini, kalau dosis pertama sudah sinovac dosis kedua kan harus Sinovac kecuali dosis satu Sinovac lalu dosis kedua bisa Pfizer, bisa Moderna," kata Pepen, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Senin (6/9).

Dengan ketentuan tersebut, kata dia, kepala puskesmas perlu merunut lagi mana saja warga yang menggunakan vaksin pertama dan ketersediaan vaksin kedua dengan jenis yang sama."Harus sama dan harus kita runut juga data-datanya para kepala puskesmas," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement