Selasa 07 Sep 2021 21:12 WIB

Objek Wisata di Garut Masih Sepi Pengunjung

Objek wisata Garut sudah dua pekan dibuka tetapi masih sepi pengunjun.

Kawasan Geowisata blok Seureuh Jawa, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Kawasan Geowisata blok Seureuh Jawa, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut menyebutkan tingkat kunjungan ke objek wisata di Garut, Jawa Barat, masih sepi. Saat ini. Garut sudah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 karena ada aturan untuk mencegah penularan COVID-19.

"Tempat wisata sudah dibuka tapi belum begitu ramai," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan di Garut, Selasa (7/9).

Baca Juga

Ia menuturkan, Pemkab Garut sesuai instruksi pemerintah pusat mengizinkan objek wisata dibuka untuk umum bagi daerah yang menerapkan PPKM Level 2 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan membatasi kunjungan untuk menghindari kerumunan orang. Sejak dua pekan objek wisata dibuka, kata Budi, tingkat kunjungannya masih terpantau sepi seperti wisata pantai, pegunungan, maupun wisata alam lainnya, kecuali wisata pemandian air panas di Cipanas Garut saat libur akhir pekan lumayan ramai.

Menurut Budi, wisatawan yang berkunjung ke Garut datang dari berbagai daerah seperti dari kota besar yakni Jakarta dan kota sekitarnya, kemudian Bandung dan daerah lainnya di wilayah Priangan Timur. Terkait adanya syarat tertentu bagi pengunjung ke tempat wisata, kata Budi, hanya pengetatan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, tidak berkerumun, dan kondisi wisatawan dalam keadaan sehat.

"Pakai protokol kesehatan dan pastikan dalam keadaan sehat," kata Budi.

Manajer Taman Satwa Cikembulan Garut Rudi Arifin menyatakan, tingkat kunjungan wisata masih bertahap, setiap harinya ada tapi hanya beberapa orang, kecuali libur Minggu mencapai 250 orang. Menurut dia, tingkat kunjungan itu masih jauh dari jumlah aturan kunjungan yang dianjurkan pemerintah sebesar 25 persen atau sekitar 2 ribuan orang artinya angka kunjungan masih jauh dari kapasitas Taman Satwa Cikembulan.

"Kalau kapasitas 25 persen 2.000 orang, jadi kalau 210 masih jauh dari normal," katanya.

Menurut dia, sepinya pengunjung karena masih banyak warga yang belum tahu objek wisata di Garut sudah buka, selain itu mereka ragu untuk pergi ke luar kota karena masih pandemi COVID-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement