Selasa 07 Sep 2021 14:47 WIB

Aktor Jepang Diserang Pakai Kapak oleh Penggemar

Pada Juni, penggemar tersebut dikabarkan pernah berlutut di depan mobil sang aktor.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Kapak (ilustrasi)
Foto: istimewa
Kapak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Penggemar dapat menjadi sumber kenyamanan, tetapi juga membahayakan bagi seorang selebritas. Pembuat film, komedian, dan aktor Jepang Takeshi Kitano, yang dikenal dengan nama panggung Beat Takeshi merasakan hal mengerikan dari penggemarnya. 

Dia diserang menggunakan kapak oleh penggemar pada akhir pekan lalu. Kitano, yang dikenal karena perannya dalam film seperti Battle Royale, serta penyutradaraan seperti Hana-bi dan remake atau sekuel The Blind Swordsman: Zatoichi, tidak mengalami kerugian ekstrem dalam peristiwa itu. Dilansir Cinema Blend pada Selasa (7/9), Beat Takeshi diserang karena seorang penggemar tidak puas secara pribadi, kecewa dengan penghibur ikonik tersebut. 

Dia merupakan penggemar yang pernah gagal masuk ke bisnis pertunjukan. Kegagalan itu diduga mendorong penyerang yang tidak disebutkan namanya, untuk menghancurkan jendela mobil Takeshi Kitano dengan senjata tersebut, meskipun dia ditangkap tak lama setelah insiden itu.

Pada Juni 2021, seseorang disebut berlutut di depan mobil Beat Takeshi sambil memohon kesempatan di industri film. Laporan menunjukkan bahwa penyerang juga memiliki pisau kecil. Polisi Tokyo menolak untuk mengkonfirmasi motif, atau bahkan peristiwa yang dilaporkan terjadi dari seorang penggemar.

Dikenal sebagai semacam jack of all trades dalam hal hiburan Jepang, Takeshi Kitano telah berpengalaman dalam segala hal mulai dari komedi hingga gim video. Meskipun sebagian besar penonton berbahasa Inggris mungkin mengenalnya karena penampilannya di Battle Royale klasik yang penuh kekerasan. Peran Beat Takeshi sebagai Kepala Daisuke Aramaki dalam adaptasi Scarlett Johansson dari Ghost in the Shell adalah film Amerika pertamanya sejak kolaborasinya sebelum Matrix Reeves.

Sutradara pemenang Golden Lion dan bintang ikonik itu masih menunggu perkembangan lebih lanjut seperti halnya para penggemar dan rekan-rekannya. Kisah fandom ekstrem itu mungkin akan membuat siapa pun di bisnis pertunjukan gelisah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement