Senin 06 Sep 2021 19:21 WIB

Taliban Bantah Isu Baradar dan Haqani Berselisih

Taliban mengaku akan mengumumkan pemerintahan sesegara mungkin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Pejuang Taliban berjaga di kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 4 September 2021.
Foto: AP/Wali Sabawoon
Pejuang Taliban berjaga di kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 4 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban membantah kabar tentang adanya ketidaksepakatan perihal pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan. Mereka mengatakan, hal itu bakal diumumkan segera.

“Keputusan akhir telah diambil, kami sekarang sedang mengerjakan masalah teknis. Kami akan mengumumkan pemerintahan baru segera setelah masalah teknis diselesaikan,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada Senin (6/9).

Baca Juga

Selama sepekan terakhir, beredar laporan bahwa telah terjadi perebutan kekuasaan antara dua pemimpin senior Taliban. Keduanya merupakan pendiri Taliban, yakni Mullah Abdul Ghani Baradar dan Anas Haqqani. Ketidaksepakatan antara Baradar dan Haqqani berkisar pada cara Taliban menangani perlawanan kelompok Front Perlawanan Nasional Afghanistan (FPNA) di Lembah Panjshir.

Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu, mereka belum berhasil merebut dan mengambil alih kontrol Lembah Panjshir. Pada Senin, Taliban mengklaim telah berhasil merebut wilayah tersebut. “Dengan kemenangan ini dan upaya terbaru, negara kita telah keluar dari pusaran perang dan rakyat kita akan memiliki kehidupan yang bahagia dalam damai dan kebebasan di seluruh negeri,” kata Zabihullah Mujahid.

Sementara itu FPNA mengatakan, mereka akan terus memerangi Taliban di Lembah Panjshir. Hal itu diutarakan saat Taliban mengklaim sudah menguasai daerah tersebut. FPNA mengatakan, pasukan mereka masih dalam posisi strategis di seberang Lembah Panjshir. “Perjuangan melawan Taliban dan sekutu mereka akan berlanjut,” kata FPNA dalam sebuah pernyataan pada Senin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement