Senin 06 Sep 2021 17:50 WIB

Iluni UI Dukung Program Kampus Merdeka

Iluni UI diharap jadi mediator yang dapat meminimalisir konflik terkait statuta UI.

Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Andre Rahadian
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Andre Rahadian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Andre Rahadian menyampaikan dukungan terhadap program kampus merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Hal ini disampaikan dalam pembahasan progres report tahun kedua "Sinergi Temu ILUNI UII" yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom. 

Andre menjalaskan, dukungan terhadap program Kampus Merdeka merupakan salah satu yang berjalan di tahun kedua kepengurusan Iluni UI dan akan berlanjut pada tahun terakhir kepengurusan Iluni UI.

"Ada beberapa kegiatan yang berada di luar program center, salah satunya kegiatan Kampus Merdeka. Kami berharap partisipasi dari ketua Iluni Fakultas, utamanya untuk bersama membantu almamater dan mahasiswa untuk bisa dapat tempat magang," papar Andre dalam siaran pers, Senin (6/9).

Selain itu, Andre juga memaparkan, pada tahun kedua ini Iluni UI tengah menyusun pembuatan tiga buah buku. Ketiga buku tersebut membahas topik tentang industri setelah pandemi, profil alumni, dan alumni-alumni UI yang bergerak di bidang kewirausahaan. Iluni UI juga membuat riset Masa Depan Indonesia: Manusia dan Pemimpin Indonesia 2045 yang akan menggandeng alumni, mahasiswa, dan para guru besar UI. 

Selain itu, ILUNI UI juga tengah berupaya mewujudkan pembangunan museum UI yang dibantu oleh Hilmar Farid selaku Ketua Iluni FIB UI dan Dirjen Kemendikbud. "Pada dasarnya Sinergi Temu menyatukan gagasan konstruktif dan inisiatif konkret semua pihak, masing-masing center, banyak alumni yang menghubungi, dan dilakukan dengan pendekatan lintas sektor," kata dia.  

Pada periode Sinergi Temu yang berlangsung sejak Agustus 2020-Agustus 2021, Iluni UI mencoba mengajak berbagai pihak dari UI sebagai almamater, di antaranya kerja sama dengan DPKHA, Dirmawa, UI Store, UI Corpora. Iluni UI juga berkolaborasi dengan lembaga dan kementerian antara lain TNI POLRI, BNPB, Kemenkes dan Kemdiknasristek, juga perguruan tinggi negeri lain yang tergabung dalam Perhimpunan Organisasi  Alumni PTN Indonesia (Himpuni), serta lembaga usaha dan BUMN. 

Kegiatan tersebut juga mencakup berbagai program penanganan Covid-19. Iluni UI juga telah menyalurkan donasi sebesar Rp 57,1 miliar untuk penanganan Covid-19. Pada tahun Sinergi Temu, Iluni UI juga menerima penghargaan dari BNPB untuk program-program kemanusiaan, serta dari Menteri Kesehatan atas partisipasi aktif dalam program vaksinasi Covid-19 yang kini telah mencapai lebih dari 80 ribu masyarakat yang menerima vaksinasi. 

"Terima kasih kepada para ketua Iluni Fakultas, Wilayah, luar negeri yang berpartisipasi aktif membantu kegiatan Iluni UI. Juga kepada ketua center dan ketua Iluni UI yang menaungi banyak kegiatan. Semoga ini bisa terus berlanjut," kata Andre.

Pada rapat tersebut, Andre juga menyinggung terkait isu statuta UI yang sedang menyita perhatian sivitas akademika dan alumni UI. Dia menyatakan, isu ini juga merupakan bagian yang perlu diperhatikan sebagai organisasi alumni. “Iluni UI mencoba untuk memberikan solusi terkait statuta UI, sebagai stakeholder paling besar dari seluruh organ karena Iluni UI menaungi hampir semua anggota empat organ ditambah alumni yang peduli dengan masalah ini,” ujarnya. 

Sementara itu, menanggapi isu terkait konflik statuta UI, Ketua Dewan Pertimbangan Iluni UI Prof Agus Purwadianto menyarankan agar Iluni UI menjadi mediator untuk  dapat meminimalisir konflik di luar lingkup UI. "Kalau bisa dilimitasi keluarnya menggunakan mediator internal paling enak. Melalui mediator, pertemuan ini akan dijadwalkan secara terus-menerus," ungkap Prof Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement