Senin 06 Sep 2021 13:13 WIB

Vaksinasi Lansia di Tasikmalaya Terkendala

Para lansia rata-rata hanya berada di rumah dan sulit mengakses layanan vaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Vaksinasi Lansia di Tasikmalaya Terkendala (ilustrasi).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Vaksinasi Lansia di Tasikmalaya Terkendala (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat sekitar 30 persen warga sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. Namun, capaian vaksinasi kepada lansia disebut masih rendah jika dibandingkan kelompok masyarakat lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengakui, saat ini capaian vaksinasi lansia masih rendah. Bahkan, lanjut dia, jumlah lansia yang sudah divaksin sudah terlewati dengan jumlah kelompok remaja, yang pelaksanaan vaksinasinya baru dilakukan belakangan. "Memang ini menjadi kendala," kata dia kepada Republika, Senin (6/9).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Senin, dari total sasaran 58.522 orang lansia yang harus divaksinasi, baru 12.563 orang yang menjalani vaksinasi dosis pertama dan 9.615 orang menjalani vaksinasi dosis kedua. Sementara di kalangan remaja, dari total sasaran 73.849 orang, sudah 12.869 orang menjalani vaksinasi dosis pertama dan 4.279 orang menjalani vaksinasi dosis kedua.

Menurut Uus, banyak faktor yang membuat capaian vaksinasi kepada lansia tersendat. Salah satunya, para lansia rata-rata hanya berada di rumah dan sulit mengakses layanan vaksinasi. "Yang harusnya mengantar juga mungkin tak bisa," kata dia.

Selain itu, lansia juga banyak yang memiliki komorbid. Alhasil, atas pertimbangan dokter, pelaksanaan vaksinasinya harus ditunda.

Kendati demikian, Uus menyebut, pihaknya terus berupaya mengatasi kendala tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan vaksinasi di lingkungan masyarakat, sehingga para lansia mudah mengaksesnya.

Ihwal adanya kelompok masyarakat yang menolak vaksinasi, ia mengatakan, saat ini mulai teratasi. "Soalnya, program vaksinasi ini juga didukung TNI, Polri, bahkan perhimpunan pesantren. Ketika semua bergerak, resistensi itu bisa ditekan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement