Senin 06 Sep 2021 11:08 WIB

Karangan Bunga Juliari dan Masiku di Halaman DPRD DKI Hilang

Hanya karangan bunga Harun Masiku dan Juliari Batubara yang hilang, lainnya ada.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Karangan bunga dari Sahabat Juliari Batubara Indonesia di halaman gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, yang kini hilang.
Foto: Istimewa
Karangan bunga dari Sahabat Juliari Batubara Indonesia di halaman gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, yang kini hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karangan bunga dukungan hak interpelasi untuk PDIP dan PSI terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menghilang dari pelataran DPRD DKI pada Senin (6/9). Dua karangan bunga dari Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Batubara Indonesia tersebut datang pada Jumat (3/9).

Kedatangan dua karangan bunga yang unik tersebut langsung menyita perhatian publik dan media. Hal itu lantaran dua karangan bunga itu datang sehari dibandingkan belasan karangan bunga lainnya, yang isinya juga mendukung PDIP dan PSI untuk mengajukan hak interpelasi kepada Anies terkait penyelenggaraan Formula E di Jakarta pada 2022.

Pada Jumat, karangan bunga dukungan interpelasi dari banyak lainnya masih memenuhi halaman depan dan belakang pagar DPRD. Berdasarkan pantauan Republika, Senin, karangan bunga yang mengatasnamakan Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Batubara Indonesia, sudah tak tampak sejak pagi.

Meski demikian, belasan karangan bunga dukungan interpelasi untuk PDIP dan PSI yang datang sejak Kamis (2/9), masih ada. Bahkan, jumlahnya terus bertambah hingga kini mencapai 40 karangan bunga di halaman gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Petugas Pembinaan dan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPRD DKI mengatakan, dua karangan bunga tersebut memang dipindahkan. Hanya saja, ia tidak tahu dipindahkan ke mana karangan bunga dari Harun Masuki dan Juliari Batubara itu.

Baca juga : Ilham Bintang: Saipul Jamil 'Minggir Dulu Lah'

"Saya dengar-dengar, keputusan dari sekretaris dewan, karangan bunga yang mengandung kata-kata tidak pantas, harus dipindahkan," ujar petugas Pamdal bernama Fariz saat ditemui di halaman gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/9).

Dia mengaku, tidak mengetahui lebih jelas mengenai mengapa hanya dua karangan bunga itu yang dihilangkan. Fariz mengaku, mengetahui kabar hilangnya dua bunga itu dari pelataran sejak Ahad (5/9), saat dirinya libur.

Harun Masiku dan Juliari Batubara merupakan dua politikus PDIP yang terjerat kasus dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika keberadaan Harun masih belum ditemukan maka Juliari sudah divonis penjara terkait korupsi bansos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement