Sabtu 04 Sep 2021 22:00 WIB

Puji Taliban, Guru di Prancis Diskors

Puji Taliban, seorang guru di Prancis Diskors.

Rep: Fergie Nadira/ Red: Agung Sasongko
 Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.

IHRAM.CO.ID, PARIS --  Seorang guru matematika di Nancy, Prancis, Khalid B mengomentari Taliban yang mengambil alih penuh Afghanistan di akun Facebook pribadinya. Namun, karena komentar itu, Khalid diskors, demikian laporan surat kabar Prancis, Le Figaro.

"Taliban memiliki kemauan, keyakinan dan keberanian tak terbatas," tulis dia di unggahannya itu, seperti dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu (4/9).

Baca Juga

Setelah unggahan tersebut, Khalid kemudian diskors oleh administrasi sekolah. Tangkapan layar unggahannya dilaporkan telah dikirim ke kantor kejaksaan.

Dalam sebuah pernyataan, jaksa Francois Perain mengatakan, terdapat cukup banyak elemen untuk membuka penyelidikan terhadap guru yang mengadvokasi terorisme. Di Prancis, advokasi terorisme secara daring dapat dihukum dengan denda sebesar 119 ribu dolar AS dan hingga tujuh tahun penjara.

Taliban menguasai Afghanistan setelah mengambil alih Kabul pada 15 Agustus. Kini pihaknya tengah dalam tahap akhir proses pembentukan pemerintahan. Pasukan asing telah ditarik sepenuhnya dari negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement