Sabtu 04 Sep 2021 11:40 WIB

Longsor dan Banjir Bandang di Ngada, 1 Balita Meninggal

Longsor terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi di puncak gunung Inirie.

Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak lima unit rumah warga di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara, Sabtu dinihari sekitar pukul 00.30 Wita tertimbun longsor. Longsor terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi di puncak gunung Inirie.

"Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.30 WITA. Sebenarnya intensitas hujan di perkampungan itu sedang saja, tetapi sepertinya deras di puncak gunung, sehingga terjadi juga banjir bandang," kata Kasat Reskrim Ngada, Iptu I Ketut Ray Artika ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu pagi.

Baca Juga

Sejumlah rumah itu tertimbun longsor karena, memang rumah-rumah warga di kampung itu berada di pinggiran kali mati. Sehingga saat banjir bandang datang langsung tertimbun oleh tanah dan material yang dibawa oleh banjir bandang.

Akibat kejadian tersebut, seorang Balita berusia 4 tahun ditemukan meninggal dunia satu jam setelah longsor dan banjir bandang menimpa warga di perkampungan tersebut. "Setelah didata, balita tersebut berusia 4 tahun dan berjenis kelamin perempuan," ujar dia.

Pihak kepolisan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngada saat ini tengah berusaha untuk terus mencari kemungkinan ada korban lain yang tertimbun longsor. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa setelah kejadian banjir bandang dan longsor itu, sejumlah warga langsung melakukan pencarian korban yang hilang.Namun karena suasana di lokasi bencana gelap sehingga proses pencarian pun terhambat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement