Sabtu 04 Sep 2021 11:10 WIB

AS tak akan Beri Bantuan ke Taliban

AS akan memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan secara tak langsung.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
PAnasukan khusus Taliban tiba di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai penuh bandara Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkan landasan pacu , menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.
Foto: AP/Khwaja Tawfiq Sediqi
PAnasukan khusus Taliban tiba di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai penuh bandara Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkan landasan pacu , menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  -- Kongres Amerika Serikat (AS) pada Jumat (3/9) sepakat akan mendanai PBB dan badan amal lain untuk bantuan kemanusiaan ke Afghanistan. Namun AS menegaskan tidak akan secara langsung mendanai pemerintah baru yang dipimpin Taliban.

"Akan sulit untuk meyakinkan anggota Kongres melakukan apapun yang tampaknya mendukung pemerintah Taliban," kata seorang ajudan senior Demokrat di Senat yang enggan menyebutkan jati dirinya.

Baca Juga

Dia mengutip tidak adanya pengawasan dan keengganan untuk mendukung pemerintahan Taliban di kalangan anggota parlemen Demokrat dan Republik. Seorang ajudan senior Senat Republik juga sependapat. "Partai Republik sama sekali tidak akan mendukung pemberian uang kepada Taliban," kata ajudan Partai Republik.

Dia mengatakan, AS tidak ingin memberikan uang sampai orang Amerika dan Afghanistan yang bekerja dengan mereka dapat meninggalkan Afghanistan dengan aman.

Para ajudan kedua partai besar di AS itu juga mengatakan, bahwa badan-badan seperti Program Pangan Dunia dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi membutuhkan dana, sehingga anggota parlemen akan menginginkan kondisi yang ketat tentang bagaimana dana itu dibelanjakan. "Perlu ada pandangan yang jelas tentang seperti apa ini dan bagaimana ini akan mengalir," katanya.

Untuk tahun fiskal 2022 mulai 1 Oktober, Kongres menyisihkan 136,45 juta dolar AS dalam Dana Dukungan Ekonomi, yang menurut ajudan Demokrat itu adalah sumber untuk menanggung gaji pemerintah Afghanistan. Sementara 52,03 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan Afghanistan.

Kedua partai , Demokrat dan Republik, mengesampingkan kontribusi terhadap gaji pegawai negeri Afghanistan yang bekerja di bawah pemerintahan yang dipimpin Taliban. Meski mereka mungkin mengawasi layanan dasar seperti menjalankan sekolah, klinik kesehatan dan rumah sakit.

"Saya sulit membayangkan hal itu terjadi, sebagian karena bagaimana kita tahu bahwa dana itu tidak jatuh ke tangan yang salah?" kata ajudan senior Senat Demokrat itu.

Ajudan itu mengatakan Kongres mungkin mengalokasikan sebanyak 144 juta dolar AS hingga 279 juta dolar AS yang telah disisihkannya setiap tahun dalam dekade terakhir untuk kebutuhan kemanusiaan Afghanistan. Kendati demikian, Departemen Luar Negeri tidak segera menjawab permintaan komentar apakah mereka akan meminta dana tambahan untuk Afghanistan.

Afghanistan memang sangat bergantung pada bantuan. Sebanyak 40 persen dari PDB negara itu diambil dari pendanaan asing. Seperti dilansir laman Aljazirah, PBB telah memperingatkan bahwa 18 juta warga Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan, dan 18 juta penduduk lainnya dapat dengan cepat mengalami kesusahan. Menurut laporan sebanyak 500 ribu juga bisa saja melarikan diri dari negara itu karena takut akan kekuasaan Taliban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement