Sabtu 04 Sep 2021 05:29 WIB

Sahabat Juliari dan Harun Masiku Dukung Interpelasi ke Anies

Karangan bunga dari Harun Masiku FC dan Sahabat Juliari Batubara dukung PDIP dan PSI.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja memasang karangan bunga di halaman Kantor DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/9). Sebanyak 18 karangan bunga yang berisikan dukungan interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan terkait gelaran Formula E. Namun, ada pula dua karangan bunga yang datang belakangan dari Harun Masiku dan Juliari Batubara yang malah mendapat sorotan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja memasang karangan bunga di halaman Kantor DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/9). Sebanyak 18 karangan bunga yang berisikan dukungan interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan terkait gelaran Formula E. Namun, ada pula dua karangan bunga yang datang belakangan dari Harun Masiku dan Juliari Batubara yang malah mendapat sorotan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karangan bunga sebagai dukungan kepada Fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI yang menggulirkan hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan terus berdatangan. Terbaru pada Jumat (3/9), muncul karangan bunga yang mengatasnamakan Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Batubara Indonesia.

Karangan bunga tersebut berjejer dengan karangan bunga lainnya yang lebih dulu datang pada Kamis (2/9). Semua karangan bunga itu diletakkan di halaman parkir gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

"Mendukung penuh PSI dan PDIP dari Kami Harun Masiku Fans Club", "Pecinta Koruptor Bansos Indonesia (PKBI) mengucapkan bravo PDIP dan PSI ttd (tanda tangan) Sahabat Juliari Batubara Indonesia". Begitu isi dua karangan bunga yang datang belakanga tersebut. Baik Harun Masiku maupun Juliari adalah kader PDIP yang tersangkut kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dua karangan bunga tersebut, paling menyita perhatian karena isinya berbeda dengan lainnya. Sebelumnya, karangan bunga yang lebih dulu datang, berisi sindiran kepada tujuh fraksi yang menolak hak interpelasi terkait penyelenggaraan Formula E di Jakarta pada 2022.

Tujuh fraksi, yaitu Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Golkar, Nasdem, serta PKB-PPP bersikap tidak setuju dengan digulirkannya hak interpelasi. Perwakilan tujuh fraksi tersebut sempat diundang Anies untuk berdiskusi di rumah dinas Gubernur DKI di Menteng pada Kamis (26/8) malam WIB. Hal itu sebagai respons karena pada Kamis siang, sebanya 33 anggota Fraksi PDIP dan PSI mengajukan hak interpelasi.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, belasan kiriman bunga itu sudah tampak sejak Kamis (2/9) pagi di hadapan pagar gedung DPRD DKI. Beberapa kiriman menunjukkan atribusi para pengirim, sedangkan beberapa lainnya tidak.

"PDIP dan PSI penjaga amanat dan uang rakyat DKI, dari pemerhati teman makan malam," ujar pengirim yang mengatasnamakan Alumni SMA 6 Bersatu Jakarta.

"Terima kasih PDIP dan PSI untuk mempertanyakan pemakaian uang rakyat oleh Gubernur DKI," jelas mereka dengan atribusi Alumni ITS cinta NKRI dan penjelasan ‘Yang Bukan 7 Teman Makan Gratis’.

Selain itu, beberapa lainnya juga masih ada yang menuliskan nama pengirim dan asosiasi. Mulai dari Lenny S dan Susie S, serta Semangat Baru Indonesia (Sembari).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono, mengaku tak mengetahui siapa yang mengirimkan karangan bunga dukungan interpelasi untuk PDIP dan PSI yang meminta hak bertanya kepada Gubernur Anies. Meski begitu, Gembong mengaku berterima kasih terkait dukungan dari masyarakat tersebut.

"Ya kalau saya terima kasih, gitu aja. Nggak tau (siapa pengirimnya), suer, saya benar benar gak tau," ujar Gembong ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Dengan adanya kiriman bunga tersebut, dia memandang jika upaya interpelasi atau hak bertanya menyoal Formula E, dianggap tepat oleh masyarakat. Dia mengeklaim, langkah 25 anggota dewan Fraksi PDIP dan delapan anggota Fraksi PSI menggulirkan hak interpelasi bertujuan untuk menyelamatkan keuangan daerah.

"Interpelasi ya jalan terus, gitu loh," katanya. Dia melanjutkan, sebelum sampai di sidang paripurna, kata Gembong, prosesnya perlu melalui Badan Musyawarah DPRD DKI terlebih dahulu. PDIP dan PSI perlu dukungan total 54 anggota dewan agar hak interpelasi bisa dibawa ke rapat paripurna. Sehingga mereka masih membutuhkan 21 anggota dewan lagi.

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI, Achmad Yani, menyebut, pihaknya tidak ikut-ikutan mengajukan hal interpelasi kepada Anies. Termasuk, menyoal kiriman karangan bunga. Namun demikian, dirinya tak menjawab apabila ada anggotanya yang berpindah haluan mendukung interpelasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement