Sabtu 04 Sep 2021 00:53 WIB

Western Union Mulai Kembali Pengiriman Uang ke Afghanistan

Dana dari pekerja migran di luar negeri menjadi kehidupan utama bagi warga.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
 Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Western Union Co melanjutkan kembali layanan pengiriman uang ke Afghanistan. Seorang eksekutif senior mengatakan kepada Reuters, Kamis (2/9), keputusan tersebut sejalan dengan dorongan Amerika Serikat (AS) untuk memungkinkan kegiatan kemanusiaan berlanjut setelah pengambilalihan negara itu oleh taliban.

Perusahaan pengiriman uang terbesar di dunia ini dan MoneyGram International Inc, penyedia pengiriman uang global lainnya menangguhkan layanan di Afghanistan dua pekan lalu setelah milisi merebut Kabul dengan waktu singkat. Namun, meredanya kekhawatiran keamanan setelah selesainya penaklukan Taliban di negara itu membuka jalan bagi pembukaan kembali bank-bank pekan ini.

Baca Juga

Bank tersebut diandalkan oleh perusahaan pengiriman uang untuk mengeluarkan dan mengumpulkan dana. Presiden Western Union di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Jean Claude Farah mengatakan pembukaan kembali bank, ditambah dorongan oleh AS untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan telah memberikan kepercayaan kepada perusahaan Amerika ini untuk melanjutkan layanan.

"Sebagian besar bisnis kami yang melibatkan Afghanistan adalah keluarga bernilai rendah dan mendukung pengiriman uang yang membantu kebutuhan dasar orang-orang di sana. Itulah landasan yang kami miliki dan mengapa kami ingin membuka kembali bisnis kami," kata Farah kepada Reuters, dilansir di Arab News, Jumat (3/9).

Ia mengatakan telah terlibat dengan pemerintah AS, yang telah menyampaikan mengizinkan kegiatan kemanusiaan, termasuk pengiriman uang, agar terus konsisten dengan kebijakan AS. Aliran dana dari pekerja migran di luar negeri merupakan jalur kehidupan utama bagi banyak warga Afghanistan.

Hal itu telah membantu perekonomian salah satu negara termiskin di dunia ini menghadapi tahun-tahun kekerasan dan ketidakstabilan. PBB mengatakan sekitar setengah dari populasi Afghanistan membutuhkan bantuan di tengah kekeringan kedua dalam empat tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement