Jumat 03 Sep 2021 20:58 WIB

Pemerintah Ingin UMKM Jadi Usaha Mapan

Pemerintah ingin UMKM Indonesia bisa seperti UMKM lain yang sudah mapan di Asia.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) usai menandatangani nota kesepahaman tentang koperasi dan UMKM di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (3/9). Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN berkomitmen bersinergi menghubungkan pelaku Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Industri Kecil, Menengah (IKM) untuk terhubung ke dalam rantai pasok global (global value chain) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguatan substitusi impor.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) usai menandatangani nota kesepahaman tentang koperasi dan UMKM di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (3/9). Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN berkomitmen bersinergi menghubungkan pelaku Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Industri Kecil, Menengah (IKM) untuk terhubung ke dalam rantai pasok global (global value chain) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguatan substitusi impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua dekade terakhir ekonomi Indonesia tidak banyak mengalami perubahan, sebab masih didominasi oleh UMKM. Bahkan 99,6 persen di antaranya merupakan usaha mikro.

"Maka penting kita mencari terobosan, bagaimana bisa mengubah struktur ekonomi yang didominasi usaha mikro atau informal bisa naik kelas menjadi lebih baik," kata Teten dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi UKM, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian BUMN, yang disiarkan secara virtual pada Jumat (3/9).

Baca Juga

Baru-baru ini, sambung Teten, Bank Dunia memberikan rekomendasi kepada Indonesia supaya menyiapkan pekerjaan kelas menengah lewat tiga strategi integrasi. Pertama, peningkatan produktivitas secara menyeluruh.

Kedua, mengalihkan aktivitas ekonomi dan pekerjaan ke sektor perusahaan yang lebih produktif menghasilkan pendapatan lebih tinggi. Lalu ketiga, membangun angkatan kerja dengan tampilan yang diperlukan agar mendapat pekerjaan kelas menengah, termasuk keterampilan kognitif, interpersonal, dan digital.

"Jadi kemitraan antara UMKM dengan BUMN ini saya kira terobosan, agar UMKM kita enggak bikin keripik kerupuk terus," ujar Teten.

Ia melanjutkan, UMKM di China, Jepang, dan Korea Selatan, sudah masuk ke produk berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Hal itu membuat UMKM menjadi bagian dari rantai pasok nasional dan global.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement