Jumat 03 Sep 2021 19:02 WIB

Dukung Para Nakes dengan Desain Masker Kulinara

Kulinara digunakan sebagai masker kain yang dipakai di depan masker medis.

Masker Kulinara yang merupakan buah kolaborasi PT Sasa Inti dengan Didiet Maulana.
Foto: dokpri
Masker Kulinara yang merupakan buah kolaborasi PT Sasa Inti dengan Didiet Maulana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pandemi Covid-19 yang masih kita alami hingga saat ini, mendatangkan begitu banyak kesedihan, rasa takut dan kecewa di semua kalangan masyarakat, terutama bagi  para pejuang di garis depan penanganan Covid-19 atau para tenaga kesehatan (nakes).

Menurut laporan Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah di acara webinar bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) awal Agustus lalu, nakes adalah pihak yang paling banyak terinfeksi pandemi Covid-19 di mana sebanyak 1.400 di antaranya meninggal dunia . 

Dengan latar belakang tersebut, PT Sasa Inti (Sasa) berkolaborasi dengan desainer dan founder IKAT indonesia, Didiet Maulana, berinisiatif untuk menciptakan rasa optimistis dan bahagia bagi para nakes lewat satu karya, yakni berupa masker dengan motif yang merepresentasikan kuliner Indonesia, dengan nama Kuliner Nusantara (Kulinara). Kulinara bukanlah masker medis, namun dalam penggunaan adalah untuk masker kain yang dipakai di depan masker medis.

Marketing Director PT Sasa Inti, Fenny Kusnaidy, pihaknya mempersembahkan Kulinara sebagai salah bentuk apresiasi pihaknya pada para nakes seperti dokter, perawat, bidan, petugas rumah sakit, serta relawan.  

"Harapan kami, selain, Kulinara dapat menjadi  bagian dalam pelaksanaan prokes dimana salah satunya adalah memakai Masker,  Kulinara juga diharapkan bisa  menyemangati para tenaga medis dan relawan tersebut, sehingga mereka terus optimis bahwa perjuangan mereka akan menyelamatkan banyak orang," katanya dalam siaran pers, Jumat (3/9).

Motif masker kain ini dirancang Didiet Maulana sebagai pengingat bahwa pada saat-saat seperti ini, makanan menjadi salah satu arti kebahagiaan dan memiliki arti tersendiri bagi setiap orang. Kulinara hadir dengan warna, motif dan cerita yang menggambarkan betapa banyak ragam budaya rasa Indonesia dengan satu tema yang sama yaitu kehangatan dan kebahagiaan.

Didiet Maulana mengatakan, kolaborasi dengan Sasa ini bisa tercipta karena kami berdua menjalani visi yang sama yakni sama-sama berkreasi untuk rasa.  "Sasa berkreasi menciptakan rasa masakan dan membawa kekuatan citarasa lokal. Demikian pula saya yang memiliki visi untuk menciptakan desain bercorak Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga akan negeri ini," kata Didiet.

Diakui Didiet proses pembuatan masker ini berlangsung cukup singkat.  Diawali dengan proses brainstorm dengan tim Sasa untuk desain Kulinara, kemudian  masuk ke proses produksi yang ternyata memakan waktu cukup lama karena semua tim yang terlibat dalam pembuatan masker ini berusaha berusaha bekerja dengan mentaati peraturan prokes.

Sebagai desainer yang telah malang melintang di dunia desain, tetap saja ada hal yang menantang dalam proses mendesain Kulinara. Bagian paling menantang dalam proses Kulinara adalah saat mendesain, karena ia harus berpikir ke depan. "Ketika kita bicara masker, Kulinara bukan masker medis, namun ini tetap bisa mendukung para nakes dalam keseharian mereka. Saat mereka di jalan atau di luar area ruang kesehatan.  Jadi hal ini harus bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan,secara desain harus unik dan berbeda dari biasanya," ujar Didiet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement