Sabtu 04 Sep 2021 02:34 WIB

Digitalisasi Kisah Perjuangan Muslimah Kulit Hitam di AS

Digitalisasi ini merupakan bagian dari upaya mengenalkan sejarah perjuangan muslimah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
I am a Muslim Too: Muslimah Amerika tengah shalat di sela unjuk rasa menolak kebijakan Anti Imigran Trump di Lapang Times Square New York, AS, (19/2) waktu setempat.
Foto: Andres Kudacki/AP
I am a Muslim Too: Muslimah Amerika tengah shalat di sela unjuk rasa menolak kebijakan Anti Imigran Trump di Lapang Times Square New York, AS, (19/2) waktu setempat.

IHRAM.CO.ID,  LONDON --  Cendikiawan Muslim Amerika, Dr Su'ad Abdul Khabeer tengah menggarap proyek emosional. Kisah hidup ibundanya, Amatul Hatt, yang merupakan muslimah kulit hitam coba didokumentasikan secara digital.

Ibunda Khabeer merupakan salah pejuang kesetaraan hak warga Afro-Amerika. Ia ikut berpartisiasi dalam gerakan protes pada tahun 1973, setelah pembunuhan anak laki-laki Afrika-Amerika berusia 10 tahun, Clifford Glover, tewas itembak di punggung oleh petugas polisi berpakaian preman, Thomas Shea, di Queens, New York, pada 28 April di tahun yang sama.

Baca Juga

Amatul Haqq bergabung dengan Komite Rakyat Afrika dan sebulan kemudian, pada 25 Mei, dia memprotes apartheid dan kolonialisme dengan komite di Washington DC, dekat Departemen Luar Negeri AS, dan kedutaan Afrika Selatan dan Portugis.

“Dia adalah bagian dari generasi yang tumbuh di bawah Martin Luther King, dan ketika semua gerakan sosial itu terjadi. Faktanya, King meninggal pada 4 April 1968," kata Abdul Khabeer, dilansir dari laman Middle East Eye (MEE).

Ini adalah salah satu dari banyak kisah luar biasa yang membentuk kehidupan Amatul Haqq (lahir Audrey Weeks), yang sebagiannya telah dikompilasi menjadi arsip digital online, yang secara sentimental berjudul Arsip Umi, merujuk pada kata Arab umi, yang berarti ibu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement