REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dunia digital yang berkembang pesat saat ini, menuntut semua orang untuk terus berkreasi dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan zaman. Kewirausahaan atau enterpreneurship menjadi salah satu jalannya.
Pelopor wiraswasta Indonesia yakni Dr Suparman Suhamamijaya, menekankan adanya peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk mengangkat bangsa dari kemiskinan.
Tingginya angka pengangguran terdidik pada saat ini tentunya akan menjadi tantangan bagi para pengelola perguruan tinggi. tentunya mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengantarkan mahasiswanya menjadi anak bangsa yang cerdas dan mandiri.
Dunia Pendidikan Tinggi dapat memberikan jalan keluar dan solusi. Salah satunya adalah menerapkan matakuliah entrepreneurship. Sejak lama, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga terhadap kewirausahaan.
“Adanya mata kuliah kewirausahaan yang telah diterapkan dimaksudkan untuk menambah wawasan kepada mahasiswa terhadap dunia kewirausahaan,” tutur koordinator BSI Entrepreneur Center (BEC) Universitas BSI Kampus Pontianak, Nurmalasari, Rabu (1/9).
Menurutnya, hal tersebut dapat memotivasi untuk ikut terlibat langsung dalam dunia wirausaha menjadi wirausahawan muda yang tangguh, dan juga diharapkan mampu mengurangi tingginya angka pengangguran khususnya dari kalangan terdidik.
“Semoga makin meningkat kesadaran akan pentingnya kewirausahaan pada generasi muda yang mandiri, kreatif, inovatif. Sehingga mereka dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Untuk memulai sebuah usaha, tentunya sebagai entrepreneur membutuhkan perencanaan yang matang. Tidak hanya sekadar mempunyai niat dan ide kemudian langsung mendirikan usaha.
“Namun, setelah menemukan ide, perlu merealisasikan ide bisnis menjadi sebuah bisnis yang sukses. Maka salah satu caranya adalah menyusun perencanaan usaha terlebih dahulu,” katanya.
Ia mengatakan, tanpa perencanaan tidak akan tahu kemana tujuan dan arah bisnis yang jelas. Begitu pula dengan materi yang diterapkan pada matakuliah entrepreneurship.
“Menekankan pada pembuatan suatu perencanaan usaha atau yang disebut business plan. Business plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang/jasa, dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana,” terangnya.
Begitu penting business plan dalam langkah awal menjalankan usaha dengan beberapa manfaatnya yaitu sebagai panduan dalam menjalankan bisnis, meminimalisir risiko kerugian yang terjadi dalam bisnis, diperlukan untuk mencari sumber dana dan bisa memberikan gambaran atau prediksi hasil di masa depan.
“Oleh karena itu, diperlukan materi perencanaan bisnis yang komprehensif dan rancangan format rencana bisnis yang tepat, sehingga memiliki panduan yang kuat dalam menjalankan bisnis,” ungkapnya.
Universitas BSI melalui prodi dan berkolaborasi dengan dosen pengampu matakuliah entrepreneurship bersama BEC, memiliki komitmen untuk terus mendampingi mahasiswa menjadi wirausahawan, salah satunya dalam materi pembuatan business plan tersebut.
“Dengan adanya pendidikan kewirausahaan, diharapkan dapat meningkatkan semangat, mengembangkan kemampuan dan keilmuan serta dapat membantu mempersiapkan diri untuk memulai bisnis,” paparnya.
Ia berharap, semoga hal ini dapat mengubah pemikiran mahasiswa dari yang awalnya setelah lulus mencari pekerjaan. Namun menjadi wirausahawan setelah lulus bahkan sebelum lulus kuliah, dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
“Sesuai dengan tagline kami dari BEC, yaitu Jadi Pengusaha Sebelum Wisuda,” tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
