IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Menurut penelitian Prof Hamka bumi Jazirah Arab terbagi dua yaitu tanah yang subur dan tanah yang tandus. Bagian tanah yang tandus dan kering lebih luas tetapi sulit untuk melakukan penelitian disana karena udaranya yang panas.

"Mungkin dengan menggunakan pesawat terbang kesulitan dalam meneliti tanah yang tandus itu dapat dipecahkan," tulis Prof Buya Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam Pra Kenabian Hingga Islam di Nusantara".

Prof Hamka mengungkapkan, sebagian besar tanahnya kering dan amat sulit untuk mencari air. Sejak ribuan tahun yang lalu sudah seperti itu kondisinya dan karena sebab itu kehidupan penduduknya sangat sulit. 

"Syukurlah, kadang-kadang hujan turun," katanya. 

Sehingga airnya dapat ditampung dan adanya beberapa buah telaga. Apabila tidak, tentu akan musnah dan habis penduduk di sana karena pindahnya ke tempat lain hingga akhirnya tanah Arab menjadi padang kering belaka. 

Adapun bagian yang subur dan dapat ditanami berada di negeri Yaman Hadramaut, Najd, Oman. Boleh dikatakan bahwa negeri-negeri ini memiliki tanah yang bagus dan subur sehingga memungkinkan orang-orang untuk mengatur hidup dengan baik sehingga dapat mencapai kemajuan.

Di bagian yang tertinggi dari pegunungan Yaman, Najd, Oman terdapat air yang mengalir dengan tenang. Nantinya, air itu akan sampai juga ke bagian pantai, digunakan untuk menyiram tumbuhan-tumbuhan.

"Namun, di sana, susah sekali mencari sumber mata air tetapi jika kita menggali sumur dapat segera menemukannya," katanya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika