Jumat 03 Sep 2021 00:34 WIB

Kane Dinilai tak Layak Jadi Bahan Cemoohan Suporter Spurs

Harry Kane selalu mampu menunjukkan komitmen untuk memberikan kemampuan terbaiknya.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane.
Foto: AP/Alastair Grant
Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah bergulir sejak awal jendela transfer musim panas kali ini resmi dibuka, rumor kepergian Harry Kane dari Tottenham Hotspur akhirnya menemui titik penghabisan. Semua rumor, termasuk soal kemungkinan kepindahan ke Manchester City, berakhir dengan keputusan Kane untuk tetap bertahan di klub asal London Utara tersebut.

Namun, semua rumor kepindahan itu dianggap merusak reputasi Kane di mata para suporter setia the Lilywhites. Terlebih, pada akhir musim lalu, striker berusia 28 tahun itu sempat mengirimkan sinyal soal keinginannya hijrah ke klub lain demi memperbesar peluangnya meraih trofi bergengsi.

Mantan Pemimpin Dewan Direksi Crystal Palace, Simon Jordan, pun menilai, dengan keputusan yang diambil Kane, striker asal Inggris itu rasanya tidak layak menjadi bahan cemoohan atau ejekan suporter Spurs. Pasalnya, di atas lapangan, pemain yang masih terikat kontrak dengan Spurs hingga 2024 itu selalu mampu menunjukkan komitmen untuk memberikan kemampuan terbaiknya.

''Rasanya tidak adil apabila Kane menjadi sasaran cercaan atau cemoohan fan Tottenham Hotspur. Seperti halnya pemain lain, dia hanya ingin mencari kemungkinan terbaik buat perkembangan kariernya. Sementara di atas lapangan, dia tidak pernah menipu Tottenham,'' ujar Jordan kepada Talk Sports, Kamis (2/9).

Kane, kata Jordan, justru dapat menjadi contoh bagaimana seharusnya pesepak bola profesional bersikap. Meski telah membuka kemungkinan untuk meninggalkan Spurs, Kane tetap mampu tampil maksimal.

Pada musim lalu, Kane berada di urutan teratas daftar pencetak gol terbanyak Liga Primer Inggris dengan koleksi 23 gol. Begitu pula dengan keberhasilan Kane berada di posisi teratas dalam daftar pemberi assist terbanyak di Liga Primer Inggris dengan koleksi 14 assist.

Jordan pun memahami keinginan Kane untuk hengkang dari Spurs. Namun, Jordan menegaskan, kepergian Kane itu mesti memuaskan semua pihak, termasuk Spurs selaku pemilik Kane.

Tidak hanya itu, Jordan juga menyarankan Kane untuk tidak sepenuhnya percaya dengan kesepakatan yang dibuat oleh para petinggi klub. Sebelumnya, pada akhir musim lalu, Kane mengaku telah mencapai kata sepakat dengan Pimpinan Dewan Direksi Spurs, Daniel Levy, soal kemungkinan hengkang dari Spurs apabila the Lilywhites gagal meraih trofi bergengsi ataupun finis di empat besar pada musim lalu.

''Saya rasa, saat ini, dia memiliki sedikit penyesalan. Gentlemen Agreement itu menjadi sesuatu yang konyol. Anda sudah tahu bagaimana dunia bisnis berputar. Hal terpenting adalah kontrak. Selain itu, Anda juga seharusnya sudah tahu bagaimana industri sepak bola bekerja,'' kata Jordan menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement