Kamis 02 Sep 2021 14:21 WIB

Telusuri Saluran Kuno, Pemkot Bogor Temukan Bungker

Bunker berupa ruang besar dengan panjang 8,5 meter, lebar 2 meter, tinggi 1,5 meter.

Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Jawa Barat, menemukan bungker saat menyusuri penemuan saluran air kuno peninggalan kolonial Belanda, di dalam tanah yang berlokasi di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor. Lokasi ini sedang dibangun untuk Alun-Alun Kota Bogor.

Kepala Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan Dinas PUPR Kota Bogor Dian Setiawan di Kota Bogor, Kamis, menyebutkan, bungker berupa ruangan cukup besar, berukuran panjang 8,5 meter, lebar 2 meter dan tinggi 1,5 meter.

Ia menjelaskan, sesuai arahan Wali Kota Bogor Bima Arya, timnya melakukan pengerukan sedimentasi di dalam saluran air kuno tersebut. Tim beranggotakan 16 orang, melakukan pengerukan sedimentasi dan menelusuri saluran air kuno yang ditemukan.

"Karena, dari tempat ditemukannya saluran air itu, saat disorot menggunakan senter, di dalamnya terlihat ada ruangan besar. Saat memeriksa ruangan itu, anggota tim terkendala minimnya oksigen," katanya.

Dinas PUPR akan membuat bak kontrol saluran udara di lokasi Dipo PT KAI, tepatnya di atas penemuan bungker tersebut. "Bak kontrol in fungsinya untuk saluran udara, sekaligus untuk jalur membuang sampah agar lebih cepat," katanya.

Dian menjelaskan, anggota tim masih terus masuk ke terowongan untuk mengeruk sampah, mengukur, dan mencari jalan untuk menarik sampah yang menumpuk dari bagian terowongan.

"Dengan kondisi oksigen tipis, sehingga tim kesulitan bernapas," katanya.

Sebelum merealisasikan pembuatan bak kontrol, Tim dari Dinas PUPR, melakukan survei lebih dulu ke lokasi Dipo PT KAI dan berkoordinasi dengan Bagian Aset PT KAI.

Dian juga menyatakan belum mengetahui secara keseluruhan aliran penemuan terowongan saluran air kuno peninggalan Belanda itu mengarah hingga ke mana. "Kami masih mempelajarinya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement