Kamis 02 Sep 2021 11:42 WIB

Jenderal AS Sebut Kemungkinan Kerja Sama dengan Taliban

Kerja sama itu untuk kontraterorisme melawan ISIS

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Ketua Kepala Gabungan Jenderal Mark Milley
Foto: AP/Alex Brandon
Ketua Kepala Gabungan Jenderal Mark Milley

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON--Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Mark Milley yang juga Kepala Staf Gabungan menyebut ada kemungkinan AS harus berkoordinasi dengan Taliban untuk kontraterorisme melawan ISIS.

“Kami tidak tahu seperti apa masa depan Taliban. Tapi saya dapat memberitahu Anda dari pengalaman pribadi ini adalah kelompok kejam dari masa lalu.  Dan apakah ada yang berubah dengan mereka masih harus dilihat,” kata Milley pada konferensi pers dilansir dari Alarabiya, Rabu (1/9).

“Sejauh urusan kami dengan mereka dalam perang, Anda melakukan apa yang harus Anda lakukan untuk mengurangi risiko misi dan kekuatan, bukan apa yang ingin Anda lakukan,” tambahnya.

Ditanya tentang kemungkinan koordinasi antara AS dan Taliban, Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga mengatakan segala upaya akan dilakukan untuk menumpas ISIS. “Kami bekerja dengan Taliban pada serangkaian masalah yang sangat sempit. Saya tidak akan membuat lompatan logika ke masalah yang lebih luas. Sulit untuk memprediksi di mana  ini akan terjadi di masa depan sehubungan dengan Taliban,”katanya.

“Kami akan melakukan segala yang kami bisa sehingga kami tetap fokus pada ISIS [untuk] meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang telah mereka lakukan,” tambah Austin.

Pernyataan para pejabat pertahanan itu datang dua hari setelah pasukan dan pejabat AS yang terakhir meninggalkan Afghanistan, mengakhiri lebih dari 20 tahun kehadiran Amerika di negara itu. Beberapa hari sebelum penarikan terakhir AS, ISIS-K, lengan kelompok ekstremis di Afghanistan, melakukan bom bunuh diri di bandara Kabul.

Pemboman itu menewaskan 13 prajurit AS dan lebih dari 100 warga Afghanistan, menjadi hari paling mematikan bagi militer AS di Afghanistan sejak 2011. Presiden AS Joe Biden telah bersumpah untuk memburu para penyerang dan sehari setelah pengeboman, Pentagon mengatakan pihaknya melakukan serangan pesawat tak berawak di Afghanistan yang menewaskan seorang perencana dan fasilitator ISIS-K. Taliban marah dengan serangan pesawat tak berawak dan mengatakan AS seharusnya memberi tahu kelompok itu karena serangan itu di tanah Afghanistan.

Berbicara setelah pasukan terakhir AS meninggalkan Afghanistan, Biden menekankan bahwa AS belum selesai dengan ISIS-K.  Pejabat Pentagon mengatakan presiden memberi lampu hijau untuk lebih banyak serangan terhadap kelompok ekstremis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement