Rabu 01 Sep 2021 21:11 WIB

Taliban Kepung Lembah Panjshir

Milisi di Panjshir dilaporkan berhasil memukul Taliban.

Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ikut serta dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Senin, 30 Agustus 2021.
Foto: AP/Jalaluddin Sekandar
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ikut serta dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Senin, 30 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban telah mengepung satu-satunya provinsi tersisa yang menentang kekuasaannya. Demikian menurut keterangan pemimpin senior Taliban pada Rabu.

Pihak Taliban mengaku menyerukan para penenatang untuk berunding. Sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, pegunungan Panjshir menjadi satu-satunya provinsi yang bertahan melawan Taliban, meskipun ada juga pertempuran di provinsi tetangga Baghlan antara Taliban dan pasukan milisi lokal.

Baca Juga

Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin, beberapa ribu anggota milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus telah bertahan melawan Taliban.

Dalam rekaman pidato yang ditujukan kepada warga Afghanistan di Panjshir, pemimpin senior Taliban Amir Khan Motaqi meminta para milisi untuk meletakkan senjata mereka."Imarah Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan," katanya.

Taliban telah mengumumkan amnesti untuk semua warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing selama dua dekade terakhir. Namun orang banyak yang takut akan pembalasan terus berbondong-bondong ke perbatasan dalam upaya untuk melarikan diri dari negara yang terkurung daratan itu.

Baca juga : Pemerintah Buru Teroris tak Pandang Taliban atau Bukan

Motaqi mengatakan Taliban telah melakukan banyak upaya untuk bernegosiasi dengan para pemimpin pasukan oposisi di Panjshir. "Tapi sayangnya, sayangnya, tanpa hasil apa pun."

Pasukan Taliban dikabarkan sedang membuat persiapan di sekitar empat sisi lembah Panjshir, meski beluam ada alasan untuk bertempur. Motaqi mengingatkan ke pasukan anti Taliban bahwa mereka tidak mungkin mengalahkan Taliban bahkan dengan dukungan dari pasukan NATO dan AS. "Tapi kami masih berusaha memastikan tidak ada perang dan masalah di Panjshir diselesaikan dengan tenang dan damai," kata Motaqi.

Pernyataan itu muncul setelah setidaknya tujuh pejuang Taliban tewas dalam upaya untuk maju ke lembah.

Seorang juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan, yang mengelompokkan pasukan di lembah Panjshir, mengatakan pada Rabu bahwa pasukan Taliban telah melancarkan serangan dua hari lalu, dan telah menyerang di tiga atau empat daerah yang berbeda tetapi sejauh ini telah dipukul mundur.

Juru bicara itu mengatakan dia tidak memiliki rincian baru tentang korban.Taliban telah mengumumkan amnesti untuk semua warga Afghanistan.

 

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement