Rabu 01 Sep 2021 19:05 WIB

Tugu Nol Kilometer Mataram akan Dilengkapi Catatan Sejarah

Pemkot sedang menelusuri keberadaan meriam yang pernah ada di persimpangan NTB.

Dinas Pariwisata Kota Mataram akan melengkapi catatan sejarah pada areal Tugu Titik Nol Kilometer Mataram yang berada di Jalan Pejanggik.
Foto: ANTARA/Nirkomala
Dinas Pariwisata Kota Mataram akan melengkapi catatan sejarah pada areal Tugu Titik Nol Kilometer Mataram yang berada di Jalan Pejanggik.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan melengkapi catatan sejarah pada areal Tugu Titik Nol Kilometer Mataram yang berada di Jalan Pejanggik. Catatan tersebut dimaksukan sebagai informasi bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di lokasi tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, H Nizar Denny Cahyadi, mengatakan, setelah pembangunan fisik Tugu Titik Nol Kilometer Mataram rampung, kini masyarakat dan wisatawan bisa berkunjung ke areal tersebut tepatnya depan Markas Kodim 1606 Mataram. "Kami akan siapkan sejarah singkat Kota Mataram hingga lokasi itu ditetapkan sebagai titik nol Kota Mataram," kata dia, Rabu (1/9).

Selain menyiapkan catatan sejarah, ujar Denny, pihaknya saat ini sedang menelusuri keberadaan meriam yang dulu pernah diletakkan di persimpangan Kantor Gubernur NTB. "Jika keberadaan meriam bisa kita temukan, kami juga akan memasang meriam tersebut di areal tugu nol kilometer Kota Mataram untuk memperkuat sejarah Kota Mataram," kata dia.

Denny mengatakan, dengan dibukanya tugu titik nol Kota Mataram itu, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak provinsi agar dua kantor milik provinsi yang ada di belakang tugu dapat dijadikan tempat parkir pengunjung. Tujuannya, untuk menghindari pengunjung parkir dipinggir jalan.

"Kami akan arahkan masuk ke areal kantor milik provinsi di bagian belakang agar pengunjung bisa berswafoto atau mengabadikan titik nol kilometer Mataram," ujarnya.

Untuk potensi munculnya pedagang kaki lima (PKL), Denny menilai peluang terhadap potensi PKL sangat kecil, sebab jalan tersebut merupakan jalur utama. "Namun, kami akan melakukan antisipasi dengan berbagai pihak terkait termasuk Dinas Perhubungan," kata Denny.

Pembangunan titik nol kilometer Kota Mataram dibangun dengan anggaran APBD Kota Mataram Rp 150 juta di atas lahan sekitar 48 meter yang merupakan lahan milik Pemerintah Provinsi NTB. Konsep pembangunan tugu dan taman titik nol kilometer Mataram sarat dengan kearifan lokal, seperti warna emas yang khas suku sasak serta lambang bintang yang menandakan warga kota religius.

Konsepnya nanti, tugu titik nol kilometer itu akan dilengkapi dengan taman serta fasilitas pendukung lainnya. "Ke depan, kawasan titik nol kilomter Mataram bisa menjadi satu destinasi baru di kota ini, dan Nusa Tenggara Barat secara umum," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement