Rabu 01 Sep 2021 16:39 WIB

Inflasi Solo Agustus 2021 Sebesar 0,09 Persen

BI Solo memang memprediksi inflasi Agustus 2021 cenderung rendah.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Inflasi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perkembangan harga komoditas di Kota Solo pada Agustus 2021 menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, inflasi di Kota Solo pada Agustus 2021 sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,95.

Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis BPS Solo pada Rabu (1/9), menyatakan, inflasi pada Agustus 2021 di Solo dibandingkan Agustus 2020 lebih rendah di mana angkanya saat itu sebesar 0,12 persen. Laju inflasi tahun kalender pada Januari-Agustus 2021 sebesar 1,28 persen (ytd) sedangkan laju inflasi Agustus 2021 terhadap Agustus 2020 sebesar 1,96 persen (yoy).

Dari 11 kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHK-nya, tujuh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan, yakni kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,24 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,30 persen, kelompok kesehatan naik 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,19 persen, kelompok pendidikan naik 0,31 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,14 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,57 persen. Sebaliknya, kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 0,12 persen, kelompok pakaian dan alas kaki turun 0,27 persen dan kelompok transportasi turun 0,07 persen. Sedangkan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya relatif stabil.

Survei BPS menyebutkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain, minyak goreng, kontrak rumah, daging ayam ras, tomat, es, Sekolah Menengah Pertama, bawang putih, tempe, jeruk, sabun mandi, pasta gigi dan jagung manis. Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi diantaranya, cabai rawit, tahu mentah, bandeng diawetkan, cabai merah, bayam dan kacang panjang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan, BI Solo memang memprediksi inflasi Agustus 2021 cenderung rendah. "Karena beberapa produk volatile food itu terjaga, stoknya cukup banyak sehingga tidak ada lonjakan. Terkait beberapa administered prices juga tidak ada peningkatan," kata Nugroho kepada wartawan, Rabu.

Nugroho menambahkan, pada bulan-bulan sebelumnya ada peningkatan inflasi di kelompok kesehatan lantaran ada tarif dokter, tes PCR dan sebagainya yang meningkat. Sementara saat ini tarif di kelompok kesehatan sudah turun. Diharapkan, bulan depan dampak dari penurunan tarif tes PCR diprediksi bakal berdampak terhadap menurunnya inflasi.

"Tapi masih on the track. Kemarin di Rakornas TPID dijelaskan kenapa menurun itu juga mengindikasikan permintaan masyarakat turun karena PPKM. Yang diperhatikan mendorong UMKM recovery sehingga permintaan masyarakat kembali lagi," imbuh Nugroho.

Dia menegaskan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo selalu memantau harga-harga kelompok mana yang berpotensi menimbulkan tekanan inflasi, kemudian langsung diantisipasi. Jika permasalahan terkait stok, maka akan dijaga stoknya agar tetap ada. Namun, jika ada kondisi luar biasa yang perlu dilakukan sidak, maka akan dilakukan sidak. "Sehingga, diharapkan tidak ada hal-hal tidak diinginkan seperti penimbunan dan sebagainya," kata Nugroho.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement