Rabu 01 Sep 2021 15:49 WIB

Permintaan Jamu Tradisional Meningkat

Permintaan meningkat dari sebelumnya 100 botol menjadi sekitar 350 botol per minggu..

Red: Mohamad Amin Madani

Produsen memproses rempah-rempah bahan baku jamu tradisonal di salah satu sentra produksi di Blitar, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021). Produsen mengaku jika selama masa pandemi COVID-19, jumlah permintaan jamu tradisional yang dijual mulai Rp6ribu hingga Rp7ribu per botolnya dan dipasarkan ke sejumlah kota besar di pulau jawa seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan Malang tersebut mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sekitar 100 botol per minggu, menjadi sekitar 350 botol tiap minggunya, karena masyarakat percaya jika mengkonsumsi jamu tradisional dapat menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh. (FOTO : Antara/Irfan Anshori)

Seorang pekerja memproses jamu tradisonal di salah satu sentra produksi di Blitar, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021). Produsen mengaku jika selama masa pandemi COVID-19, jumlah permintaan jamu tradisional yang dijual mulai Rp6ribu hingga Rp7ribu per botolnya dan dipasarkan ke sejumlah kota besar di pulau jawa seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan Malang tersebut mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sekitar 100 botol per minggu, menjadi sekitar 350 botol tiap minggunya, karena masyarakat percaya jika mengkonsumsi jamu tradisional dapat menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh. (FOTO : Antara/Irfan Anshori)

Produsen memperlihatkan kemasan jamu tradisonal yang selanjutnya akan dipasarkan melalui media sosial di salah satu sentra produksi di Blitar, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021). Produsen mengaku jika selama masa pandemi COVID-19, jumlah permintaan jamu tradisional yang dijual mulai Rp6ribu hingga Rp7ribu per botolnya dan dipasarkan ke sejumlah kota besar di pulau jawa seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan Malang tersebut mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sekitar 100 botol per minggu, menjadi sekitar 350 botol tiap minggunya, karena masyarakat percaya jika mengkonsumsi jamu tradisional dapat menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh. (FOTO : Antara/Irfan Anshori)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BLITAR -- Produsen memproses rempah-rempah bahan baku jamu tradisonal di salah satu sentra produksi di Blitar, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021).

Produsen mengaku jika selama masa pandemi COVID-19, jumlah permintaan jamu tradisional yang dijual mulai Rp6ribu hingga Rp7ribu per botolnya dan dipasarkan ke sejumlah kota besar di pulau jawa seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan Malang tersebut mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sekitar 100 botol per minggu, menjadi sekitar 350 botol tiap minggunya, karena masyarakat percaya jika mengkonsumsi jamu tradisional dapat menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement