Rabu 01 Sep 2021 14:10 WIB

Pemain Asing Persib Bandingkan Prokes di Seri C dan Liga 1

di Indonesia protokol kesehatan berlangsung lebih ketat.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Pemain seleksi Persib Bandung, Geoffrey Castillion di Greenforest, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (30/1).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pemain seleksi Persib Bandung, Geoffrey Castillion di Greenforest, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemain Persib Bandung, Geoffrey Castillion menjadi salah satu pemain yang pernah bermain di kompetisi lain. Geoffrey sempat dipinjamkan ke klub Serie C, Como saat Liga Indonesia terhenti.

Geoffrey mengakui ada beberapa perbedaan protokol kesehatan yang digunakan di Serie C dan Liga 1. Dia mengakui di Indonesia protokol kesehatan berlangsung lebih ketat.

"Tidak terlalu banyak perbedaan sebenarnya, hanya di Como, di Italia kami sering melakukan PCR test, dua hari jelang laga," kata Geoffrey, Rabu (1/9).

Vaksinasi pun menjadi hal yang mutlak di Indonesia. Karena segala aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk sepak bola, wajib mendapatkan vaksinasi.

"Saya tidak tahu bagaimana (kewajiban vaksin) di Indonesia, karena di Italia tidak semuanya divaksinasi. saya rasa ini adalah perbedaannya, di Indonesia semuanya divaksinasi," kata Geoffrey.

Di sisi lain, Geoffrey memiliki masalah lain dengan administrasi pertandingan. Kompetisi mengharuskan pemain mendapatkan dua kali dosis vaksin. Sementara Geoffrey hanya satu kali dosis karena dia mendapatkan vaksinasi jenis Johnson & Johnson. Vaksin tersebut cukup satu dosis dan belum masuk ke Indonesia.

"Saya hanya satu dosis saja di Belanda. Karena vaksin saya Johnson (& Johnson), vaksin Johnson hanya perlu satu kali dosis saja. Jadi sekarang saya sudah siap untuk semuanya. Saya harus divaksin karena jika tidak, saya tidak bisa datang ke Indonesia," kata Geoffrey.

Hal tersebut sempat disampaikan pada PT Liga Indonesia Baru sebagai operator liga. Dimana Liga 1 mewajibkan seluruh pemain untuk vaksinasi dua dosis agar bisa bermain sepak bola.

"Kalau Johnson & Johnson kan cuma sekali, tapi kita wajibkan dua kali vaksin, kita akan obrolkan kasus ini nanti dengan Kemenkes," kata Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement