Rabu 01 Sep 2021 13:14 WIB

Harga Pangan Alami Deflasi Sepanjang Agustus

Komoditas yang paling dominan memberikan andil deflasi di antaranya cabai rawit.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (14/7). BPS mencatat, cabai rawit merupakan komoditas yang paling dominan memberikan andil deflasi.
Foto: ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN
Pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (14/7). BPS mencatat, cabai rawit merupakan komoditas yang paling dominan memberikan andil deflasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok pengeluaran untuk makanan sepanjang Agustus 2021 mengalami deflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat sejumlah komoditas pangan pokok yang memberikan andil deflasi selama bulan lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau secara umum mengalami deflasi sebesar 0,32 persen. Adapun kelompok ini menyumbang andil deflasi hingga 0,08 persen.

Baca Juga

"Deflasi terjadi karena ada penurunan indeks dari 109,1 menjadi 109,6 di bulan Agustus," kata Setianto dalam konferensi pers, Rabu (1/9).

Setianto menjelaskan, dari empat sub kelompok, satu sub kelompok mengalami deflasi dan tiga sub kelompok lainnya masih mengalami inflasi. Lebih detail, sub kelompok yang mengalami deflasi yakni makanan sebesar 0,48 persen.

Komoditas yang tercatat paling dominan memberikan andil deflasi di antaranya cabai rawit 0,05 persen, daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar 0,04 persen, serta bayam, buncis, kancang panjang, kangkung, dan sawi hijau masing-masing 0,01 persen.

Adapun, Setianto melanjutkan, tiga sub kelompok lainnya yang masing mengalami inflasi yakni minuman tidak beralkohol 0,19 persen, minuman beralkohol 0,35 persen, serta rokok dan tembakau 0,39 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement